KOMPAS.com - Isolasi mandiri dilakukan agar orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak menularkan virus pada orang-orang yang sehat di sekitarnya.
dr. Nila Kartika Ratna, Sp.P, dokter spesialis paru, mengatakan bahwa orang yang positif Covid-19 dan memaksa untuk tetap beraktivitas sangat berisiko menularkan penyakit.
“Tapi, kalau kita isolasi mandiri, kita memutus rantai penularan tersebut,” ujar dr. Nila dalam webinar edukasi bertajuk “Manajemen Karantina atau Isolasi Mandiri di Rumah dan Peran Nutrisi, Suplemen Vitamin – Mineral, Herbal, serta Laihan Pernapasan”, Sabtu, 17 Juli 2021.
Lebih lanjut, dr. Nila menjelaskan 6 hal yang harus diperhatikan saat isolasi mandiri di rumah, yakni sebagai berikut:
1. Tetap menerapkan protokol kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19, anggota keluarga lainnya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Obat yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri di Rumah
Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus dilakukan di dalam rumah, apalagi jika sedang berkontak dengan anggota keluarga yang positif Covid-19.
2. Gunakan kamar mandi terpisah
Jika memungkinkan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah sebaiknya menggunakan kamar mandi yang terpisah.
Namun, jika tidak bisa, setiap setelah menggunakan kamar mandi, bisa dilakukan disinfektan secara rutin untuk membersihkan ruangan.
3. Gunakan peralatan yang terpisah
Alat makan, minum, alat mandi juga sebaiknya digunakan terpisah antara pasien Covid-19 dan anggota keluarga yang sehat.
“Sampah medis juga ditangani dengan hati-hati. Apa yang termasuk sampah medis? Tisu bekas dahak, batuk, pilek, atau kalau anak-anak, pampers, itu termasuk sampah medis,” jelas dr. Nila.
Baca juga: Selesai Isolasi Mandiri, Apakah Perlu Tes Swab PCR Lagi?
4. Ventilasi udara
Pastikan ruangan yang digunakan untuk mengisolasi pasien Covid-19 di rumah memiliki ventilasi sehingga memiliki pertukaran udara yang baik.