Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Identifikasi 200 Gejala Long Covid, Salah Satunya Penurunan Ukuran Penis

Kompas.com - 16/07/2021, 21:04 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menyebabkan gejala yang berbeda pada setiap orang. Batuk kering yang terus-menerus dan hilangnya rasa serta penciuman adalah gejala paling umum pada pasien positif Covid-19.

Pasien positif Covid-19 tanpa gejala dinyatakan sembuh setelah 10 hari setelah terkonfirmasi positif.

Jika gejala ringan hingga sedang, 10 hari setelah timbul gejala ditambah 3 hari setelah bebas gejala. Sementara untuk gejala berat, sampai dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat dengan hasil tes PCR negatif.

Namun, pada sebagian orang, infeksi Covid-19 dapat menimbulkan sindrom pasca Covid-19 atau long Covid.

Sama seperti positif Covid-19, gejala long Covid pada setiap orang juga berbeda-beda.

Baca juga: Risiko Orang yang Tak Divaksin Covid-19, Salah Satunya Long Covid

Menurut peneliti, ada sekitar 200 gejala yang bisa muncul saat mengalami long Covid, seperti halusinasi hingga penurunan ukuran penis atau testis yang telah diidentifikasi sebagai gejala panjang atau long Covid.

Melansir The Independent, sebuah studi baru oleh tim peneliti di University College London (UCL), yang mana semua penelitinya pernah mengalami positif Covid-19 dan long covid, menunjukkan bahwa long covid dapat menyebabkan lebih banyak gejala, daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Seluruh tim peneliti adalah pasien long Covid. Itulah yang membuat kami unik dan memungkinkan kami mengidentifikasi gejala yang kurang diketahui publik, yang dialami pasien long Covid,” kata Hannah Davis, penulis utama penelitian ini.

“Kebanyakan orang tidak menyadari seberapa panjang gejala Covid-19 yang multi-sistemik, dan bagaimana sebagian besar pasien mengalami lusinan gejala di berbagai sistem organ,” jelasnya.

Davis, yang mengalami disfungsi kognitif yang buruk, kehilangan memori, dan takikardia postural (denyut jantung super tinggi setelah berdiri) akibat long Covid, mengatakan saat ini tidak ada biomarker (molekul yang mengkonfirmasi keberadaan virus atau penyakit tertentu) untuk long Covid.

Meski demikian ia menekankan, bahwa long Covid sebenarnya dapat dikenali, mengingat banyaknya gejala baru yang dialami pasien, multi-sistemik dari gejala-gejala ini, dan gejala yang dapat dikenali, seperti malaise (rasa dan tidak enak badan) setelah beraktivitas – yang mana ini tidak umum pada penyakit lain.

Studi dari UCL ini, menggunakan data dari 3.762 orang dari 56 negara dan mengidentifikasi 203 gejala long Covid di 10 sistem organ.

Baca juga: Kenali Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Pengobatan Long Covid di Rumah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com