Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Orang yang Terinfeksi Covid-19 Lebih dari Sekali?

Kompas.com - 13/07/2021, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang yang pernah terinfeksi Covid-19 memiliki antibodi atau sistem kekebalan tubuh lebih kuat dalam menghadapi virus corona. Tetapi mengapa bisa terjadi reinfeksi atau terinfeksi kembali untuk kedua kalinya setelah sembuh?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Evasari Hospital, dr Yoga Fitria Kusuma Sp.PD mengatakan, walaupun telah terinfeksi Covid-19, tetap ada kemungkinan orang tersebut mengalami infeksi lagi setelah dinyatakan sembuh.

"Reinfeksi Covid-19 terjadi ketika seseorang yang sudah sembuh dari infeksi virus corona terinfeksi lagi oleh struktur virus corona yang berbeda dengan infeksi virus corona sebelumnya," jelas Yoga.

Kendati demikian, kasus reinfeksi Covid-19 cukup jarang terjadi.

Baca juga: Kasus Pertama Wanita Lansia Terinfeksi Dua Varian Covid-19 Sekaligus

Ia menambahkan, reinfeksi berbeda dengan repositif atau reaktivasi virus, yakni kondisi ketika virus corona yang masih tersisa di tubuh menginfeksi orang itu lagi atau artinya disebabkan oleh virus dengan struktur yang sama.

Menurut penelitian di Public Health England Colindale di Inggris dan Statens Serum Institut di Denmark, orang yang pernah terinfeksi virus corona mendapat perlindungan hingga 80 persen dari infeksi kedua. 

Adapun dari penelitian di Denmark, perlindungan terhadap orang lanjut usia (di atas 65 tahun) hanya 47 persen. 

Dengan demikian, mengacu pada hasil penelitian tersebut, kalangan lansia tergolong lebih berisiko mengalami reinfeksi.

Orang yang tergolong rentan mengalami reinfeksi Covid-19 adalah mereka yang terinfeksi di usia lanjut, atau mereka yang memiliki penyakit komorbid.

Analisis dari riset tersebut menunjukkan di antara orang yang positif pada gelombang Covid-19 pertama, sebanyak 0,65 persen positif kembali pada gelombang wabah kedua. 

Orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) juga lebih mungkin terkena infeksi kedua.

Virus corona penyebab Covid-19 tergolong jenis baru sehingga belum ada penelitian yang bisa memastikan berapa lama antibodi dapat bertahan, baik antibodi yang terbentuk alami akibat infeksi Covid-19 maupun yang berasal dari vaksinasi. 

Dari sejumlah kasus reinfeksi Covid-19 juga belum bisa ditarik kesimpulan karena jarak antara infeksi pertama dan kedua yang dilaporkan bervariasi. 

Ada yang baru dua bulan negatif ternyata terinfeksi lagi. Ada juga reinfeksi yang terjadi setelah setahun sembuh. Penelitian masih berlangsung untuk memahaminya lebih lanjut.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Mengapa Pria Lebih Mungkin Terinfeksi Covid-19 Gejala Parah

Dengan begitu, Yoga menegaskan, walaupun tubuh sudah mengembangkan sistem imun untuk melawan Covid-19 setelah infeksi pertama terjadi, masih ada kemungkinan seseorang dapat reinfeksi.

Sebab, Covid-19 pun bisa berkembang atau bermutasi sehingga memiliki banyak varian dengan karakternya masing-masing. Menurut sejumlah penelitian sejauh ini, beberapa varian mampu melawan sistem imun manusia.

"Maka dari itu, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Sama halnya seperti orang yang sudah mendapatkan vaksin. Walaupun vaksin memberikan perlindungan terhadap serangan virus, orang yang telah divaksin masih bisa terinfeksi jika terpapar virus corona penyebab Covid-19," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com