Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, China Umumkan Panda Tak Lagi Terancam Punah

Kompas.com - 11/07/2021, 08:27 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Kabar baik, panda raksasa atau giant panda tidak lagi diklasifikasikan sebagai hewan terancam punah.

Pihak berwenang telah melakukan klasifikasi ulang terhadap panda raksasa. Kini mereka masuk dalam kelompok rentan punah, dengan populasi di luar penangkaran ada 1.800 ekor.

Pengumuman ini disampaikan oleh pejabat China setelah bertahun-tahun melakukan upaya konservasi.

Kepala departemen konservasi alam dan ekologi kementerian lingkungan Cui Shuhong mengatakan, klasifikasi ulang adalah hasil dari kondisi kehidupan yang lebih baik dan upaya China dalam menjaga habitat mereka tetap terintegrasi.

Dia juga mengatakan, upaya yang dilakukan China untuk konservasi antara lain memperluas habitat panda dan menanami hutan dengan bambu yang menjadi makanan mereka.

Baca juga: Video Hewan, Panda Ini Lebih Pilih Ngemil Bambu Dibanding Kawin


"Tak hanya panda, jumlah populasi harimau Siberia, macan tutul amur, gajah Asia, dan ibis jambul juga meningkat karena upaya konservasi berkelanjutan yang dilakukan beberapa tahun terakhir ini," kata Cui dalam konferensi pers pekan ini.

Dilansir dari Guardian, Sabtu (10/7/2021), keputusan otoritas konservasi China menghapus panda raksasa dari daftar spesies terancam punah dan mengklasifikasikannya sebagai rentan punah muncul lima tahun setelah keputusan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Banyak ilmuwan China membantah keputusan tersebut pada saat itu.

Mereka berpendapat bahwa itu menyesatkan dan akan menyebabkan kepuasan di China, yang mana menganggap panda sebagai harta nasional.

Panda telah digunakan sebagai bagian dari diplomasi internasional Beijing sejak 1950-an.

Pengumuman minggu ini disambut dengan gembira di media sosial. Tagar terkait di Weibo telah dibaca hampir 10 juta kali.

“Ini berita bagus,” kata salah satu postingan. “Ini menunjukkan semua upaya telah terbayar. Sudah dilakukan dengan baik."

Yang lain mendesak para konservasionis China untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
“Ini memang awal yang baik, tetapi masih ada ancaman bagi spesies ini. Jangan santai.”

Pengamat mengatakan masalah konservasi juga terkait dengan diplomasi China beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Bagaimana Panda Berkomunikasi Satu Sama Lain?

Juru bicara kementerian luar negeri, Wang Wenbin, mengatakan pada hari Kamis bahwa konsep bahwa pegunungan yang subur dan air yang jernih sebanding dengan emas dan peraknya telah mengakar di kalangan masyarakat di China.

“Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memperkuat kerjasama internasional dalam pelestarian ekologi dan pengelolaan lingkungan secara bersama-sama,” katanya.

Panda, bagaimanapun, masih menghadapi ancaman jangka panjang.

IUCN mengatakan perubahan iklim dapat menghancurkan lebih dari 35 persen habitat bambu dalam 80 tahun ke depan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com