Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak di Atas 6 Tahun dan Memiliki Alergi Lebih Berisiko Alami Long Covid

Kompas.com - 09/07/2021, 10:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Covid-19 menyerang berbagai usia, termasuk anak-anak. Bahkan, belakangan semakin banyak anak yang positif terinfeksi Covid-19.

Meski Covid-19 pada anak biasanya menimbulkan gejala ringan atau tanpa gejala, bukan tak mungkin anak-anak mengalami gejala parah yang membutuhkan perawatan intensif hingga mengalami long covid.

Terkait hal itu, para peneliti dari ISARIC (International Severe Acute Respiratory and emerging Infection Consortium) kelompok kerja long covid pediatrik di Inggris, Universitas Sechenov dan Rumah Sakit Klinis Kota Anak Z.A. Bashlyaeva di Rusia menjalankan penelitian terbesar hingga saat ini pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19.

Baca juga: Kasus Covid-19 pada Anak Indonesia Naik Drastis, Ini 5 Faktor Penyebabnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apa efek jangka panjangnya pada anak-anak dan remaja, yang dirawat di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19.

Penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan risiko anak-anak mengembangkan gejala jangka panjang atau long covid, setelah didiagnosis dengan Covid-19.

Menurut penelitian, anak-anak yang berusia lebih besar, yaitu 6 tahun ke atas, berisiko lebih tinggi untuk mengalami long covid, begitu pun dengan anak-anak yang memiliki penyakit alergi yang dilaporkan oleh orangtua mereka.

Dalam wawancara telepon, orangtua melaporkan beberapa kondisi anak mereka, terutama kelelahan, perubahan rasa atau bau dan masalah tidur, paling sering insomnia.

Satu dari sepuluh anak melaporkan gejala persisten yang berhubungan dengan dua atau lebih organ dan atau sistem, misalnya sistem pernapasan atau pencernaan.

Satu dari dua puluh orangtua memperhatikan perubahan perilaku pada anak-anak mereka, seperti perubahan kebiasaan makan dan tidur.

Melansir Medical Xpress, sebanyak 518 dari 853 (61%) anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 adalah bagian dari penelitian, yang telah disetujui orangtuanya. Hanya seperempat yang ditemukan memiliki tanda-tanda long covid.

Istilah long covid ini digunakan ketika orang yang terinfeksi Covid-19, mengalami gejala yang menetap untuk jangka waktu yang lebih lama.

Untuk menjalankan penelitian, peneliti melakukan wawancara telepon dengan orangtua dari 518 anak berusia 0 hingga 18 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Klinis Kota Anak Z.A. Bashlyaeva di Moskow, terinfeksi COVID-19 antara April hingga Agustus 2020.

Wawancara dilakukan selama sekitar 8 bulan setelah keluar dari rumah sakit.

Mereka menemukan, bahwa seperempat anak-anak dan remaja memiliki gejala yang terus-menerus pada saat wawancara. Gejala yang paling banyak dilaporkan adalah kelelahan 10,6%, masalah tidur 7,2%, dan perubahan rasa dan atau bau 6,2%.

Penelitian ini menggunakan Survei Tindak Lanjut Kesehatan dan Kesejahteraan Covid-19 ISARIC untuk anak-anak, sebuah survei standar yang memungkinkan penelitian ini untuk dibandingkan dengan penelitian lain yang menggunakan alat yang sama di seluruh dunia.

Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan, karena hanya memasukkan anak-anak yang dirawat di rumah sakit di Moskow, tanpa ada kelompok pembanding.

Baca juga: Waspada Ini Gejala Covid-19 pada Anak yang Terinfeksi Varian Delta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com