Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 2 Hujan Meteor Malam Ini, Muncul Setelah Matahari Terbenam

Kompas.com - 27/06/2021, 16:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menemani akhir pekan Anda di rumah, ada dua fenomena hujan meteor yang akan menghiasi langit Indonesia malam ini, Minggu (27/6/2021).

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan, dua fenomena hujan meteor tersebut adalah Bootid dan Scutid.

Berikut penjelasan lebih rincinya.

Baca juga: Muncul Besok, Ini Alasan Bulan Purnama Juni Dijuluki Strawberry Full Moon

1. Hujan Meteor Bootid

Hujan meteor Bootid adalah hujan meteor yan titik radian atau awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi Bootes.

Hujan meteor ini berasal dari sisa debu komet periodeik 7p/Pons-Winnecke.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang Hasanuddin menjelaskan bahwa sebenarnya hujan meteor ini sudah aktif sejak 22 Juni yang lalu, dan masih akan berlangsung hingga 2 Juli mendatang.

Namun, puncaknya akan terjadi pada malam nanti dengan intensitas bervariasi antara 0-100 meteor per jam ketika di zenit.

Untuk Anda yang ingin menyaksikannya, bisa melihat ke arah Timur Laut ketika senja bahari, yang kemudian akan berkulminasi di arah Utara pada pukul 20.30 waktu setempat dan terbenam di arah Barat Laut pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat.

2. Hujan Meteor Scutid

Hujan meteor Scutid adalah hujan meteor yang titik radian atau awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi Scutum di sekitar bintang Eta Serpentis (Tejat).

"Hujan meteor ini diduga berasal dari sisa debu asteroid 2004 CL (331876)," tulis Andi dalam laman resmi edukasi sains lapan.

Disebutkan Andi bahwa hujan meteor Scutid ini telah aktif sejak 2 Juni lalu dan masih akan berlangsung hingga 29 Juli mendatang.

Sementara, puncaknya sama seperti hujan meteor Bootid yang akan terjadi malam ini, 27 Juni 2021.

Namun sayangnya, kata Andi, tidak seperti hujan meteor Bootid yang masih memiliki kemungkinan intensitass meteor jatuh mencapai 100 per jam, hujan meteor Scutid ini termasuk kategori intensitas rendah karena hanya 2-4 meteor saja per jam ketika di zenit.

Baca juga: Fenomena Langit Juni 2021: Gerhana Matahari Cincin hingga 3 Hujan Meteor

Nah, untuk dapat mengamatinya, ketika awal senja bahari atau 42 menit setelah Matahari terbenam, cobalah lihat ke arah Timur.

Kemudian, hujan meteor ini akan berkulminasi di sekitar zenit ketika tengah malam dan terbenam di arah Barat ketika fajar bahari berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com