Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Abdala, Vaksin Covid-19 dari Kuba yang Efikasinya 92 Persen

Kompas.com - 25/06/2021, 18:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Sebagai upaya melawan Covid-19, Kuba mengembangkan beberapa vaksin, salah satunya adalah vaksin Abdala.

Vaksin dengan nama teknis CIGB-66 ini merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Center for Genetic Engineering and Biotechnology (CIGB) di Kuba.

Meski tidak ada negara Amerika Latin lain yang mengembangkan vaksinnya sendiri, Kuba dengan vaksin Abdala dan Soberana 02 telah maju ke uji klinis fase III per 25 Maret 2021.

Selain dua vaksin tersebut, Kuba juga memiliki tiga vaksin lainnya yang masih dalam uji klinis tahap awal, yakni vaksin Mambisa, Soberana 01, dan Soberana Plus.

Bagaimana Kuba dapat mengembangkan vaksin Covid-19?

Dilansir dari The London School of Economics and Political Science (LSE), Helen Yaffe, dosen sejarah ekonomi dan sosial di Glasgow University, menjelaskan bagaimana Kuba mampu mengembangkan vaksin Covid-19.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Vaksin Covid-19, Apa Saja?

Penulis buku Che Guevara: The Economics of Revolution ini mengatakan, sektor bioteknologi Kuba sepenuhnya dimiliki negara dan bebas dari kepentingan pribadi.

Sektor tersebut berkembang dengan inovasi yang disalurkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan tidak mencari keuntungan di pasar domestik.

Berbagai lembaga penelitian dan pengembangan berkolaborasi dan memfasilitasi jalur cepat dari penelitian dan inovasi ke uji coba dan aplikasi.

Sirkulasi informasi dan personel yang berkesinambungan antara lembaga penelitian, universitas, dan sistem kesehatan masyarakat pun kian mendorong kemajuan sektor bioteknologi Kuba.

Berbagai unsur tersebut telah terbukti memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan vaksin Covid-19 di Kuba.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca 94 Persen Efektif Cegah Risiko Rawat Inap karena Varian Delta

Cara kerja vaksin Abdala

Vaksin yang namanya diambil dari puisi karya José Martí, pahlawan nasional Kuba, ini termasuk vaksin protein yang mengandung protein turunan Covid yang memicu respons imun tubuh.

Vaksin Abdala membawa sebagian protein lonjakan yang digunakan virus untuk mengikat sel manusia, yang pada gilirannya akan menghasilkan antibodi penetral yang menghalangi proses pengikatan sel.

“Ia hanya didasarkan pada bagian (antigen Covid) yang terlibat dalam kontak dengan reseptor sel yang juga merupakan salah satu yang menginduksi jumlah antibodi penetralisir terbesar”, ujar Dr. Marlene Ramírez González kepada British Medical Journal.

Vaksin Kuba memerlukan tiga dosis dan bisa stabil pada suhu 2-8 derajat celcius sehingga untuk menggunakannya tidak membutuhkan peralatan pendingin khusus.

Baca juga: Gejala Pembekuan Darah yang Jarang Terjadi Akibat Vaksin AstraZeneca

Uji coba vaksin Abdala fase III

Bersamaan dengan vaksin Soberana 02, Abdala memulai uji coba fase III pada akhir bulan Maret 2021 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com