Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kera Membantu Sains Melawan Pandemi Covid-19?

Kompas.com - 12/06/2021, 11:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber REUTERS


KOMPAS.com- Ribuan primata, kebanyakan kera rhesus di Pusat Penelitian Nasional Tulane, Amerika Serikat, digunakan dalam penelitian ilmiah, termasuk studi sains dalam upaya melawan pandemi Covid-19.

Fasilitas yang berada di kota kecil Louisiana, di utara New Orleans, Amerika Serikat ini dilengkapi laboratorium biosafety tingkat tinggi yang mampu menangani agan ancaman biologis seperti antraks.

Pusat penelitian ini juga memiliki posisi yang baik dalam bergerak cepat untuk studi Covid-19 saat pandemi virus corona melanda dunia.

Seperti diberitakan kantor berita Reuters, Jumat (11/6/2021), DNA primata dan fitur fisiologis yang dimiliki kera-kera ini, membuat mereka menjadi model yang ideal untuk diperbandingkan dengan manusia saat mempelajari penyakit.

Baca juga: Kera Curi Sampel Darah Pasien Covid-19 dari Laboratorium di India, Kok Bisa?

 

Hal itu disampaikan Skip Bohm, direktur asosiasi dan kepala petugas medis hewan di pusat penelitian Tulane.

"Primata non-manusia sangat penting bagi kita dalam memahami tidak hanya penyakit dan bagaimana itu memengaruhi organismen, tetapi juga untuk membandingkan perawatan, terapi hingga vaksinasi," kata Bohm.

Kera rhesus adalah spesies primata yang paling umum digunakan untuk penelitian sains. Di pusat penelitian tersebut, spesies ini paling banyak dikembangbiakkan.

Di antaranya, sedikitnya ada 200 kera dewasa yang digunakan dalam percobaan virus corona selama setahun terakhir.

Studi terkait Covid-19 oleh pusat penelitian ini, termasuk yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah National Academy of Sciences pada Februari lalu.

Dalam studi yang juga menggunakan kera rhesus dalam penelitian sains ini, para peneliti di pusat penelitian Tulane menemukan dampak Covid-19 pada orang yang lebih tua dan orang dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi.

Baca juga: Misteri Kera Raksasa Setinggi 3 Meter Terkuak, Masih Kerabat Orangutan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com