Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Divaksin Covid-19, Bolehkah Bersalaman dengan Orang Lain?

Kompas.com - 10/06/2021, 20:15 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Setahun lebih pandemi Covid-19 membuat kita sangat membatasi diri untuk bertemu dengan orang lain, termasuk keluarga, demi saling menjaga dari penularan virus corona.

Tapi, bagaimana jika Anda tak sengaja bertemu seseorang yang sudah lama tidak berjumpa, kemudian ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan atau bersalaman?

Tak menyambut ajakannya bersalaman tentu akan membuat suasana terasa canggung, tapi jika Anda bersalaman, bagaimana dengan risiko penyebaran Covid-19?

Baca juga: Meski Sudah Divaksin, Penting untuk Tetap Jaga Imunitas Tubuh

Akhil Bindra, MD, Dokter spesialis paru dari Cleveland Clinic mengatakan, jika Anda telah divaksinasi Covid-19, maka Anda memiliki risiko yang lebih rendah untuk terpapar virus corona dari bersalaman. Apalagi, jika Anda segera mencuci tangan.

Lebih lanjut Dr. Bindra menekankan, bahwa vaksinasi menawarkan perlindungan terhadap virus sambil memperlambat penyebaran penyakit.

Data yang muncul juga telah menunjukkan, bahwa individu yang divaksinasi memiliki peluang lebih kecil untuk tertular Covid-19 daripada tertular virus flu pada masa normal.

“Kuncinya di sini adalah divaksinasi. Di situlah jalan dimulai untuk kembali normal. Begitulah cara Anda bisa kembali menjalani hidup seperti yang Anda ingat dan merasa aman saat melakukannya,” jelasnya.

Baca juga: CDC: Terinfeksi Covid-19 Usai Vaksin, Gejalanya Terbukti Lebih Ringan

Mengembalikan tradisi dan hidup normal

Menurut Dr. Bindra, mengembalikan tradisi dan interaksi seperti berjabat tangan merupakan bagian penting dari proses pemulihan pandemi.

“Ini adalah kembalinya perasaan manusia setelah setahun hidup dalam ketakutan,” katanya.

Ritual bersalaman atau berjabat tangan sudah ada sejak zaman kuno. Beberapa informasi mengatakan, berjabat tangan atau bersalaman sebagai cara bagi mereka yang melintasi jalur untuk menunjukkan niat damai - terutama dengan menunjukkan bahwa mereka tidak memegang senjata apa pun.

Seiring waktu, gerakan itu berkembang menjadi simbol itikad baik (segel kesepakatan), salam saat bertemu seseorang, atau bahkan salam menyambut seseorang saat berkenalan.

“Bisa berjabat tangan lagi adalah tonggak sejarah. Ini adalah hal yang sangat nyata,” kata Dr. Bindra.

Meski demikian, jangan merasa tertekan untuk membalas jabat tangan jika Anda belum siap. Di masa pandemi ini, orang pasti akan mengerti.

Baca juga: Vaksin Sinovac dan Pfizer Cegah Kematian Covid-19 di Uruguay hingga 95 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com