Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Banyak Waktu dengan Manusia, Otak Sapi Jadi Menyusut

Kompas.com - 10/06/2021, 10:02 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak perubahan yang tak kita sadari ketika manusia berhasil mendomestikasi atau menjinakkan hewan di masa lalu. Salah satu contoh yang terlihat yakni pada sapi modern, hewan yang sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari kita.

Dalam sebuah studi, peneliti mengungkapkan bahwa ukuran rata-rata otak sapi telah menyusut seiring waktu yang mereka habiskan di sekitar manusia.

Ahli yakin, penyusutan otak sapi berkaitan dengan proses domestikasi atau penjinakan yang dilakukan manusia.

Baca juga: Perbandingan Nutrisi Susu Kambing, Susu Sapi, dan Susu Nabati

Mengutip New Scientist, Rabu (9/6/2021) secara umum hewan peliharaan cenderung memiliki otak yang lebih kecil daripada hewan liar.

Namun fenomena tersebut belum pernah diuji sebelumnya pada sapi karena nenek moyang mereka yang liar telah punah selama beberapa ratus tahun.

Nah, untuk melakukan analisis itu, Ana Balcarcel dan rekan-rekannya di Universitas Zurich di Swiss melakukan studi untuk memperkirakan ukuran otak sapi liar.

Mereka mengukur 13 tengkorak dari auroch (Bos primigenius) yang telah punah, nenek moyang sapi modern yang menghuni Eropa, Asia, dan Afrika Utara.

Selanjutnya peneliti membandingkannya dengan ukuran 317 tengkorak yang diketahui dari 71 ras sapi domestik (Bos taurus).

Berdasarkan perbedaan ukuran tengkorak, tim kemudian memperkirakan bahwa otak sapi domestik rata-rata sekitar 26 persen lebih kecil daripada otak sapi liar.

"Sungguh hasil yang mengejutkan ketika kami membandingkan sapi liar dengan domestik karena kami menemukan perbedaan di sana. Perbedaan itu berkorelasi kuat dengan jumlah waktu yang dihabiskan hewan-hewan ini dengan manusia. Intensitas kontak manusia benar-benar berpengaruh pada seberapa banyak otak berkurang," kata Balcarcel.

Tim juga menemukan bahwa sapi yang lebih sering berada di sekitar manusia seperti sapi perah, memiliki otak terkecil. Sedangkan sapi yang digunakan untuk aduan memiliki otak lebih besar karena kontaknya terbatas dengan manusia.

Baca juga: 3 Manfaat Susu Kedelai, Pengganti Susu Sapi yang Kaya Nutrisi

Namun Dominic Wright dari Universitas Linköping di Swedia menyebut jika penjelas tersebut terlalu sederhana.

Ia mempertanyakan apakah sapi modern memang berasal dari auroch yang digunakan oleh tim dalam penelitian mereka meski ada kemungkinan bahwa memang mewakili nenek moyang mereka.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com