Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Penyakit Musim Pancaroba dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 29/05/2021, 07:02 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comMusim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim di Indonesia. Musim di Indonesia ada dua yaitu, musim hujan dan musim kemarau.

Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai bulan Maret. Sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai September. Namun, pergantian musim ini bisa maju atau mundur sesuai dengan beberapa faktor yang mempengaruhi.

Musim pancaroba terjadi dua kali. Musim pancaroba pertama terjadi sekitar bulan September ke Oktober atau pada peralihan dari musim panas ke musim hujan. Musim pancaroba kedua terjadi saat peralihan musim hujan ke musim panas sekitar bulan April.

Musim pancaroba biasanya ditandai dengan cuaca ekstrem seperti intensitas badai meningkat, serta sering terjadi hujan deras yang diiringi petir dan angin kencang.

Perubahan cuaca yang tidak menentu bisa membuat daya tubuh seseorang melemah sehingga menjadi rentan terkena penyakit. Kebanyakan penyakit yang menyerang disebabkan bakteri atau virus. Berikut beberapa penyakit musim pancaroba yang sering terjadi.

Baca juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Imun di Musim Pancaroba

Infeksi saluran pernapasan

Perubahan musim berkaitan dengan perubahan cuaca. Perubahan cuaca ini akan memicu perubahan suhu dan kelembaban udara yang berefek pada saluran pernapasan.

Gejala infeksi saluran pernapasan adalah batuk berdahak, hidung tersumbat, flu dan bersin, pusing, serta nyeri otot. Terkadang infeksi ini juga disertai demam.

Infeksi ini bisa dicegah dengan menjaga imunitas tubuh. Cara menjaga imunitas tubuh adalah dengan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, hindari stress, dan rajin mencuci tangan.

Influenza

Anak-anak paling sering terkena penyakit influenza saat musim pancaroba. Gejala yang dialami biasanya hidung tersumbat, batuk kering, dan mudah lelah.

Influenza bisa dicegah dengan makan-makanan yang bergizi dan cukup. Pada orang yang sedang menjalankan diet juga biasanya rentan terkena influenza ketika musim pancaroba kerena kurangnya asupan nutrisi sehingga tubuh menjadi rentan terserang penyakit.

Demam berdarah

Penyakit demam berdarah atau DBD disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang menggigit orang yang sakit akan membawa virus, lalu menularkannya ke orang lain saat menggigit orang yang sehat.

Nyamuk banyak berkembang biak di daerah yang hangat dan lembab. Untuk mencegah DBD, yang terpenting adalah mencegah perkembangbiakan nyamuk di daerah tempat tinggal Anda.

Untuk mencegah DBD, pemerintah telah mengeluarkan Program 3M Plus. Program yang pertama adalah menguras bak mandi, tempayan, dan ember. Kedua, mendaur ulang barang-barang bekas. Ketiga, memantau wadah yang mungkin terjadi genangan air yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.

Selain itu, kurangi menggantung baju di luar lemari serta menggunakan bubuk abate untuk membasmi jentik nyamuk di bak mandi.

Baca juga: BMKG: Pancaroba, Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Sebagian Wilayah Indonesia

Tipes

Tipes atau demam typhoid merupakan salah satu penyakit musim pancaroba. Penyakit ini menyerang saluran pencernaan yang disebabkan bakteri Salmonella thyphosa. Bakteri ini berkembang biak dengan cepat pada air yang kotor, karena pada musim pancaroba sering terjadi hujan.

Serangan tipes bisa menyebabkan seseorang mengalami diare, demam, dan kehilangan nafsu makan. Orang yang terkena tipes harus memakan makanan yang lunak selama sakit.

Biasanya seseorang akan terkena tipes karena memakan makanan yang kurang bersih atau tidak mencuci tangan sebelum makan. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan dan memilih makanan yang bersih. Lebih baik lagi jika Anda memasak sendiri di rumah sehingga terjamin kebersihannya.

Itu tadi penyakit musim pancaroba yang perlu Anda waspadai. Tetap jaga Kesehatan ya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com