KOMPAS.com - Perkembangan Covid-19 yang terus meningkat berakibat juga pada layanan imunisasi atau vaksinasi lainnya yang biasanya rutin dilakukan. Salah satunya adalah vaksinasi influenza.
Padahal, pemberian vaksin influenza merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi penyebaran virus influenza.
Meskipun vaksin influenza memang tidak bisa mencegah Covid-19, namun pemberian vaksin ini bisa melindungi seseorang dari virus influenza dan juga mencegah kerancuan gejala.
Seperti yang kita tahu, gejala influenza ini mirip dengan Covid-19 jadi kalau sudah divaksin dan muncul gejala maka bisa dipastikan penyebabnya bukanlah flu.
WHO menganjurkan untuk meningkatkan kegiatan vaksinasi influenza terutama bagi mereka yang sudah waktunya imunisasi agar cepat menjalaninya.
Baca juga: Vaksin Influenza Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Immunologi, Prof.dr. Samsuridjal Djauzi, berkata bahwa vaksinasi flu sangat penting terutama bagi orang yang berisiko tinggi megalami komplikasi influenza yang serius.
"Tak lupa vaksin influenza ini juga penting untuk orang-orang yang tinggal bersama atau merawat individu berisiko tinggi," ungkap dr. Samsuridjal dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia bertajuk 'Pentingnya Vaksinasi di Era Covid-19', Jumat (23/4/2021).
Gejala utama influenza yang terjadi adalah demam tinggi yang terjadi mendadak disertai dengan sakit kepala, nyeri dan pegal. Selain itu, gejala lain seperti pilek, batuk dan bersin kadang terjadi.
Vaksin influenza ini akan melindungi kita dari penyakit flu. Kalau kita sakit flu, tubuh juga lebih rentan terinfeksi virus lain, termasuk Covid-19.
Baca juga: Jenis-jenis Vaksin Covid-19 di Dunia, dari Teknologi dan Cara Kerjanya
Lebih lanjut dr.Samsuridjal menyebutkan kelompok paling rentan yang harus segera diberikan vaksin influenza, seperti :
"Sangat penting untuk semua tenaga kesehatan tidak melupakan pentingnya pemberian vaksin influenza rutin," jelas Samsuridjal.
Ini karena tenaga kesehatan sangatlah berisiko untuk tertular influenza dari pasien dan akan menularkannya kembali kepada yang lain, terutama yang memiliki imunitas rendah.
Pemberian vaksinasi non-Covid memang boleh dilakukan. Namun, harus diberi jarak antar vaksin minimal 28 hari, kecuali vaksin memang disuntikkan bersamaan.
Baca juga: Apa Vaksin Covid-19 Bisa Memengaruhi Siklus Menstruasi?
Ini karena vaksinasi Covid-19 memerlukan rentang waktu tertentu untuk bisa bekerja efektif pada tubuh. Maka dari itu, jeda antara suntikan vaksin Covid-19 dengan vaksin lainnya perlu diperhatikan.
Terdapat upaya untuk meningkatkan cakupan vaksin influenza di tengah pandemi Covid-19 ini dengan cara :