Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Pfizer Mungkin Perlu Dosis Ketiga, Vaksinasi Tiap Tahun

Kompas.com - 19/04/2021, 13:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Vaksin COVID-19 buatan Pfizer mungkin memerlukan dosis ketiga antara enam sampai 12 bulan setelah disuntik pertama kali.

Setelah itu vaksinasi tahunan masih akan diperlukan untuk mencegah penularan COVID-19.

Data awal menunjukkan bahwa vaksin dari Moderna, Pfizer dan BioNTech memiliki tingkat efektivitas yang tinggi selama paling kurang enam bulan.

Namun dampak vaksin apakah akan efektif selamanya masih diteliti.

Baca juga: Kabar Baik, Kini Vaksin Pfizer Bisa Disimpan dalam Suhu Kulkas Biasa

Dirut Pfizer Albert Bourla mengatakan kepada jaringan televisi CNBC bahwa vaksin penguat akan menjadi bagian dari kehidupan kita di masa-masa mendatang, karena varian dari virus tersebut terus menyebar.

"Akan diperlukan vaksinasi lagi. Kemungkinan paling besar, akan diperlukan dosis ketiga. Dari situ kemudian vaksinasi tahunan. Tentu saja semua itu masih harus diputuskan," kata Bourla kepada CNBC.

Bahkan bila perlindungan dari virus berlangsung lebih dari enam bulan, vaksin COVID-19 secara teratur akan tetap diperlukan. Hal itu karena adanya varian baru.

Awal bulan ini, Pfizer dan mitranya BioNTech mengatakan vaksin mereka memiliki tingkat efektivitas 91 persen, mengambil data terbaru dari sekitar 12 ribu orang yang sudah divaksin paling sedikit selama enam bulan.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pemerintah Amerika Serikat bersiap bagi kemungkinan diperlukannya vaksin penguat antara sembilan sampai 12 bulan setelah vaksin pertama.

David Kessler dari satgas COVID dibentuk Presiden Joe Biden mengatakan bahwa dosis vaksin penguat ini akan diberikan tergantung kerentanan seseorang terhadap virus corona.

"Pemikiran saat ini adalah mereka yang paling rentan akan mendapatkan terlebih dahulu," katanya.

Sementara Amerika Serikat juga terus melacak mereka yang terkena virus di antara orang yang sudah divaksinasi.

Demikian disebutkan oleh Dr Rochelle Walensky, direktur di Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Menular AS, dalam dengar pendapat di Kongres.

Baca juga: Studi: Varian Virus Corona Afrika Selatan Terobos Pertahanan Vaksin Pfizer

Ia mengatakan, dari 77 juta orang yang telah divaksinasi di AS, ada 5.800 orang yang positif COVID lagi, 396 dirawat di rumah sakit dan 74 orang di antaranya meninggal.

Dr Rochelle mengatakan bahwa penularan tersebut terjadi karena mereka yang sudah divaksinasi tidak membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Namun kekhawatiran lain adalah dalam beberapa kasus, penularan terjadi di kalangan mereka yang terkena varian virus yang lebih mudah menyebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com