Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Kolagen Bermanfaat untuk Elastisitas Kulit dan Sendi?

Kompas.com - 08/04/2021, 13:01 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Kolagen adalah protein paling melimpah di dalam tubuh kita, terhitung sekitar sepertiga dari komposisi protein di dalam tubuh.

Kolagen adalah pondasi utama bangunan tulang, kulit, otot, tendon, dan ligamen. Kolagen juga ditemukan di banyak bagian tubuh lainnya, termasuk pembuluh darah, kornea, dan gigi.

Bisa dibilang, kolagen adalah perekat yang menyatukan semua hal tersebut. Sesuai arti kolagen yang berasal dari kata Yunani “kólla,” yang berarti lem.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Apel Tiap Hari Mengurangi Kunjungan ke Dokter

Namun, menurut Nazanin Saedi, MD, profesor dan direktur Pusat Bedah Laser dan Dermatologi Kosmetik Jefferson di Philadelphia, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen semakin berkurang.

Efek kehilangan kolagen karena usia bisa menyebabkan kulit kendur, garis-garis halus, dan kerutan. Selain itu juga sendi rusak dan menjadi lebih rentan mengalami radang sendi dan cedera.

Tak heran jika kolagen semakin popular dan menjadi industri yang terus berkembang. Berbagai merek suplemen kolagen ditawarkan dengan harga cenderung tinggi untuk menjaga elastisitas kulit dan kesehatan sendi.

Namun, benarkah suplemen kolagen dapat membantu menjaga kulit awet muda dan mengobati radang sendi?

Kolagen untuk Kulit

Kolagen alami kita membuat kulit kita kenyal dan tampak awet muda. Mungkinkah kolagen yang dikemas dalam botol bisa melakukan hal yang sama?

"Jika Anda menanyakan pertanyaan ini 3 atau 4 tahun lalu, orang akan berkata 'Ini tidak masuk akal,'" kata Saedi.

"Tapi, dengan semakin banyaknya data yang muncul, para peneliti melihat bahwa memang ada peningkatan kualitas kulit."

Kolagen mengaktifkan sel yang disebut fibroblas di kulit, yang memicu produksi kolagen, serta elastin, protein yang membuat kulit lebih elastis.

Dalam penelitian, orang yang mengonsumsi kolagen selama beberapa bulan, memang terlihat ada perbaikan pada keriput dan kulit kering.

Meski demikian, Saedi memperingatkan bahwa datanya masih sangat lemah. Menurutnya, perawatan dermatologis lain memiliki lebih banyak bukti yang mendukung dalam meningkatkan produksi kolagen, termasuk Retin-A dan laser resurfacing.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Karbohidrat Bikin Berat Badan Naik?

Halaman:
Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com