KOMPAS.com - Sakit gigi atau dalam bahasa medis odontalgia adalah sensasi rasa nyeri yang berasal dari gigi atau jaringan sekitarnya.
Sakit gigi biasanya dirasakan sebagai sakit terus-menerus hingga sakit yang tidak kunjung sembuh.
Perubahan suhu, seperti paparan minuman dingin atau tekanan pada gigi saat mengunyah, dapat memicu sakit gigi. Dalam kasus lain, sakit gigi bisa timbul secara spontan tanpa adanya rangsangan apapun.
Sulit untuk mengabaikan gigi yang sakit saat sedang makan atau menjalani hari, karena umumnya sakit gigi sangat mengganggu aktivitas.
Agar sakit gigi tak berulang, penting untuk mengehui penyebab sakit gigi, gejalanya, dan bagaimana cara mencegahnya.
Baca juga: Mengapa Sakit Gigi Terasa Sangat Menyakitkan?
Dalam webinar yang diselenggarakan oleh RSPI bertajuk 'Mitos dan Fakta Seputar Sakit Gigi', Kamis (1/4/2021), dokter Spesialis Konservasi Gigi, Dr. drg. Rina Permatasari, Sp.KG mengungkapkan, ada beberapa penyebab sakit gigi, yaitu:
Lebih lanjut drg. Rina mengatakan, bahwa selain penyebab di atas, karies gigi merupakan penyebab paling umum dari sakit gigi.
Saat kita makan makanan dan minuman manis, bakteri di mulut kita memfermentasi gula dan melepaskan asam.
Seiring waktu, asam dapat melarutkan lapisan email gigi kita yang memungkinkan bakteri dan toksinnya memasuki lapisan dentin yang lebih lunak dan melewatinya untuk mengiritasi pulpa.
Gejala umum sakit gigi
Gejala sakit gigi dibagi menjadi dua macam. Yaitu, gejala sakit gigi yang disebabkan dari dalam gigi sendiri dan gejala yang disebabkan non-gigi. Gejala yag timbul dari dalam gigi meliputi :
Sedangkan gejala yang timbul dari non-gigi meliputi :
Baca juga: 4 Cara Meredakan Sakit Gigi di Rumah