Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Kerangka Manusia Ungkap Bagaimana Tubuh Berevolusi Melawan Penyakit

Kompas.com - 01/03/2021, 11:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah perjuangan dunia meghadapi pandemi Covid-19, para peneliti melakukan sebuah penelitian terhadap puluhan ribu kerangka purba untuk mengungkap bagaimana tubuh manusia berevolusi melawan penyakit dan bagaimana penyakit juga berevolusi menjadi kurang mematikan dari waktu ke waktu.

Kesimpulan penelitian tersebut dapat mengajarkan lebih banyak ahli, tentang bagaimana kita akan beradaptasi untuk mengatasi penyakit di masa depan.

Para peneliti di balik studi baru ini mengatakan, peneliatian itu menunjukkan bagaimana kuman bermutasi untuk mereplikasi dan memastikan kelangsungan hidup di sebanyak mungkin inang manusia - tetapi perilaku ini juga kemudian mengurangi keparahan penyakit dari waktu ke waktu.

Baca juga: Masih Sepupu Manusia, Ditemukan Kerangka Manusia Purba Berusia 2 Juta Tahun

Pada akhirnya, mikroorganisme atau patogen berbahaya akhirnya mencapai semacam gencatan senjata dengan tubuh manusia.

Penyakit kusta, tuberkulosis, dan treponematosis (sekelompok penyakit termasuk sifilis) merupakan penyakit yang dianalisis dalam penelitian ini.

Penyakit-penyakit tersebut dapat meninggalkan bekas pada tulang dan gigi yang mengindikasikan infeksi.

Selain itu, berkat jenazah manusia dan catatan medis yang tersedia, peneliti dapat menelusuri kembali hingga 200 generasi.

Antropolog Maciej Henneberg, dari Flinders University di Australia mengatakan, masing-masing dari ketiga penyakit tersebut menunjukkan, penurunan prevalensi akibat adaptasi bersama yang saling menguntungkan bagi penyakit dan inang manusia.

"Dalam 5.000 tahun terakhir, sebelum munculnya pengobatan modern, tanda-tanda tulang tuberkulosis menjadi kurang umum, manifestasi tulang kusta di Eropa menurun setelah akhir Abad Pertengahan, sementara tanda-tanda tulang dari treponematosis di Amerika Utara menurun, terutama di tahun terakhir sebelum kontak dengan invasi Eropa."

Para peneliti melihat tiga studi sebelumnya dari tiga penyakit, yang mencakup total 69.379 kerangka manusia.

Baca juga: Jangan Diremehkan, Alis adalah Langkah Penting dalam Evolusi Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com