Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Apakah Manusia Menularkan Covid-19 ke Hewan Liar? Ini Temuan Ahli

Kompas.com - 15/02/2021, 12:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Jonathan Runstadler dan Kaitlin Sawatzki

SELAMA pandemi Covid-19, para peneliti telah menemukan infeksi virus corona pada hewan peliharaan anjing dan kucing dan beberapa binatang di kebun binatang, termasuk kucing besar dan gorila.

Infeksi ini bahkan terjadi walaupun staf menggunakan alat perlindungan diri (APD).

Bulan Desember, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengonfirmasi kasus pertama binatang liar terinfeksi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan wabah Covid-19.

Para peneliti menemukan cerpelai liar yang terinfeksi virus di Utah, AS, dekat peternakan cerpelai yang sudah terjangkit virus Covid-19.

Apakah manusia menularkan virus ini ke hewan liar? Jika benar, apa artinya ini bagi binatang liar dan manusia?

Baca juga: Tes PCR Tunjukkan Masih Positif Covid-19 Setelah Sembuh, Kok Bisa?

Cara virus berpindah antar spesies

Kami adalah dua ilmuwan yang mempelajari virus di kehidupan liar dan sekarang meneliti potensi transmisi SARS-CoV-2 dari manusia ke binatang peliharaan dan hewan liar.

Ketika virus berpindah dari satu spesies ke spesies lain, ilmuwan menyebutnya sebagai spillover. Untungnya, ini tidak mudah terjadi.

Untuk bisa menginfeksi spesies baru, suatu virus harus terikat pada protein sel dan masuk ke dalam sel, tanpa terhalang oleh sistem imun.

Setelah itu, virus ini akan menghindari antibodi dan penyerang antivirus lainnya dan mereplikasi diri dengan tingkat yang cukup tinggi untuk bisa menular ke binatang berikutnya.

Ini biasanya berarti bahwa semakin dekat kekerabatan antara dua spesies tersebut, semakin besar kemungkinan mereka terjangkit virus yang sama.

Simpanse, spesies yang memiliki kekerabatan paling dekat dengan manusia, bisa tertular dan sakit oleh banyak virus dari manusia.

Awal bulan ini, dokter hewan di Kebun Binatang San Diego, AS, mengumumkan bahwa kawanan gorila di kebun binatang tersebut terinfeksi oleh SARS-CoV-2.

Ini mengindikasikan ada kemungkinan virus ini berpindah dari manusia ke relatif terdekat.

Beberapa virus cenderung menetap di satu spesies atau spesies yang berkerabat dekat, sedangkan virus lain tampaknya lebih mampu berpindah ke banyak spesies.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com