Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Gejala Kanker Lambung yang Patut Diwaspadai

Kompas.com - 10/02/2021, 18:27 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.comGejala kanker lambung sering disamakan dengan penyakit maag biasa.  Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap risiko penyakit kanker ini.

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengingatkan masyarakat dapat mendeteksi lebih dini agar tidak berisiko ke stadium yang lebih parah.

Prof Dr dr Aru Sudoyo SpPD KHOM, Ketua YKI mengatakan, kewaspadaan akan kanker lambung ini perlu ditingkatkan.

Tanda-tanda awal kanker lambung jarang terdeteksi oleh pasien karena gejala yang ditimbulkan mirip sakit maag biasa.

Baca juga: Mengenal Kanker Lambung, dari Gejala hingga Faktor Risikonya

 

Kanker lambung disebabkan oleh adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam lambung menjadi tumor, dan biasanya tumbuh perlahan selama bertahun-tahun dan kebanyakan diderita oleh pasien berusia 60-80 tahun.

Lebih lanjut, Prof. Aru Sudoyo menjelaskan enam situasi yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker lambung, yakni sebagai berikut.

1. Nyeri Perut Seperti Sakit Maag

Nyeri abdomen yaitu nyeri perut atau abdomen yang awalnya terasa ringan, namun karena sibuk, sehingga tidak diperhatikan.

Nyeri perut ini juga tidak hilang dengan makan, sehingga lama kelamaan nyeri semakin berat sampai tak tertahankan.

Baca juga: Gejala Kanker Lambung Mirip Maag dan Gerd, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

 

“Gejala yang paling sering dari kanker lambung (antara 60- 90 persen) mirip sakit maag,” ucap Prof. Aru

2. Sulit Menelan makanan

Ini terjadi apabila tumor berlokasi di daerah kardia atas, maka akan terjadi penyempitan. Biasanya makanan terasa 'tersangkut' di daerah dada, terpaksa minum air yang banyak, namun kemudian akan naik balik ke atas atau juga disebut dengan gastroesophageal reflux atau gerd.

3. Rasa Mual dan Muntah Pada Waktu Makan

Rasa mual dan muntah pada gejala kanker lambung, terjadi bila tumor terletak dekat dengan jalan masuk ke usus halus atau pylorus. Hambatan lewatnya makanan akan mengirim sinyal ke otak bahwa makanan harus dikembalikan ke atas.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Garam Dapur Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Lambung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com