Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Mengompol di Malam Hari, Ketahui Diagnosis dan Cara Pengobatannya

Kompas.com - 31/01/2021, 11:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nokturnal enuresis adalah ketidakmampuan mengontrol pengeluaran urine selama tidur yang terjadi pada anak-anak, dengan usia lebih dari 5 tahun atau perkembangan yang setara, setidaknya selama 3 bulan.

Kepala Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Irfan Wahyudi SpU (K) mengatakan, nokturnal enuresis ini dalam bahasa awam dikenal dengan mengompol pada malam hari.

Prevalensi enuresis hampir sama terjadi pada seluruh dunia yaitu sekitar 4 - 19 persen.

Prevalensi ini juga bervariasi tergantung dengan umur, yakni 15 persen pada umur 7 tahun, 10 persen pada umur 10 tahun, 2 persen pada usia remaja dan 0,5 hingga 1 persen pada dewasa.

"Enuresis lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dibanding perempuan," kata Irfan pada Virtual Press Conference dalam rangka Pertemuan Ilmiah Tahunan Asosiasi Urologi Indonesia, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Tips Membantu Anak Usia Sekolah Stop Mengompol

Diagnosis nokturnal enuresis

Meskipun Anda memiliki anak yang sering mengompol pada malam hari sejak lahir, diagnosis enuresis dilakukan setelah anak berusia 5 tahun.

Diagnosis akan dilakukan dengan membicarakan gejala yang dialami oleh anak Anda. Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien. Sehingga, dapat ditemukan kondisi yang membuat pasien tersebut mengompol.

Pencarian penyebab tersebut dapat dilakukan dengan tes urine (urinalisis) yang bertujuan mengidentifikasi terjadinya infeksi, diabetes, atau konsumsi obat yang menimbulkan efek samping enuresis serta pencitraan jika dibutuhkan, untuk melihat kondisi anatomi dari sistem saluran kemih bila diperlukan.

Pengobatan nokturnal enuresis

Terapi yang dilakukan perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasari pasien, seperti pemantauan perawatan.

Pemantauan perawatan ini akan memainkan peran yang penting untuk keberhasilan terapi.

Perbaikan gaya hidup juga dapat dilakukan, untuk membantu terapi pada anak yang  mengompol di malam hari atau nokturnal enuresis. Di antaranya seperti berikut:

- Menghindari konsumsi carian berlebih pada malam hari

- Menghindari minuman atau makanan mengandung kafein

- Memastikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang hari

- Menghindari diet tinggi protein 

- Menghindari garam pada malam hari (menginduksi diuresis)

- Mengingatkan untuk berkemih sebelum tidur

_ memberi penghargaan jika anak tidak mengompol

"Selain itu, terapi yang dianjurkan adalah terapi menggunakan obat, yakni desmopresin serta terapi alarm," jelasnya.

Baca juga: Mengenal Inkontinensia Urin, Penyakit Ngompol Orang Dewasa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com