Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 4 Pertanyaan yang Belum Terjawab soal Vaksin Covid-19

Kompas.com - 30/01/2021, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Berpacu dengan waktu. Begitulah cara menggambarkan upaya memvaksinasi populasi dunia agar terlindung dari penularan virus corona dan kenormalan dapat kembali secepat mungkin.

Hingga 23 Januari 2021, lebih dari 60 juta orang telah menerima sebagian dosis vaksin untuk melawan Covid-19.

Namun, ketika semakin banyak negara menggencarkan upaya vaksinasi, masih banyak hal yang belum diketahui.

Sampai sekarang, masih belum ada kejelasan berapa lama kekebalan yang dicapai setelah vaksinasi atau apakah vaksin yang ada akan efektif terhadap varian-varian baru virus yang muncul di seluruh dunia.

Baca juga: 3 Alasan Epidemiolog Sebut Penggunaan GeNose di Stasiun Kereta Tak Tepat

Hampir dua bulan setelah program vaksinasi terbesar dalam sejarah dimulai, ada empat pertanyaan yang masih belum terjawab.

1. Berapa lama ketahanan kekebalan yang dihasilkan vaksin?

Kekebalan tubuh setelah tertular virus corona atau divaksinasi adalah salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan dalam beberapa bulan terakhir.

Satu tahun setelah dimulainya pandemi, studi pertama tentang kekebalan dalam jangka menengah dan panjang telah diterbitkan.

Penelitian sangat terbatas karena waktu untuk mengkaji relatif singkat, begitu pula dengan waktu untuk mengembangkan vaksin.

Namun menurut La Jolla Institute of Immunology di California, beberapa respons imun setelah mengatasi infeksi virus corona tetap aktif setidaknya selama kurang lebih enam bulan.

Ini serupa dengan temuan Public Health England, yang menemukan bahwa kebanyakan pasien yang menderita Covid terlindungi setidaknya selama lima bulan.

Beberapa ilmuwan yakin kekebalan akan bertahan lebih lama, bahkan bertahun-tahun.

Tentu saja, ini mungkin tidak sama untuk semua pasien. Masing-masing orang dapat mengembangkan perlindungan yang lebih atau kurang dan kemungkinan terinfeksi lagi akan bergantung pada itu.

Hal serupa terjadi pada vaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com