Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2021, 11:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Anda tentu pernah mendengar kalimat, “Tak masalah gemuk, yang penting sehat”. Namun, benarkah ketika kegemukan atau kelebihan berat badan, tubuh bisa tetap sehat?

Nyatanya, penelitian baru menunjukkan, efek negatif lemak tubuh yang berlebih pada kesehatan jantung tak dapat dihilangkan, meski dengan menerapkan gaya hidup aktif.

Studi sebelumnya memang menunjukkan bahwa aktif secara fisik dapat mengurangi efek negatif kelebihan berat badan pada kesehatan jantung, tetapi rupanya ini tidak terjadi. Demikian menurut sebuah studi baru di European Journal of Preventive Cardiology, sebuah jurnal European Society of Cardiology (ESC).

Baca juga: Serba-serbi Kegemukan: Penyebab hingga Risiko Penyakitnya

"Seseorang tidak mungkin ada dalam kondisi 'gemuk tapi sehat'. ' Ini adalah analisis nasional pertama yang menunjukkan, menjadi aktif secara teratur tidak mungkin menghilangkan efek kesehatan yang merugikan dari kelebihan lemak tubuh," kata penulis studi Alejandro Lucia, seorang profesor fisiologi olahraga di Universitas Eropa Madrid.

"Temuan kami membantah anggapan, bahwa gaya hidup aktif secara fisik dapat sepenuhnya meniadakan efek buruk dari kelebihan berat badan dan obesitas."

Penelitian sebelumnya memberikan beberapa bukti bahwa orang yang gemuk tetapi bugar dapat memiliki kesehatan kardiovaskular yang serupa dengan mereka yang kurus tetapi tidak fit, tetapi menurut Lucia, hal ini memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.

"Hal ini menimbulkan usulan kontroversial untuk kebijakan kesehatan yang memprioritaskan aktivitas fisik dan kebugaran di atas penurunan berat badan," katanya.

"Studi kami kali ini berusaha untuk mengklarifikasi hubungan antara aktivitas fisik, berat badan, dan kesehatan jantung."

Melansir CNN, peneliti menggunakan data dari 527.662 pekerja dewasa dari Spanyol yang diasuransikan oleh perusahaan pencegahan risiko pekerjaan, dengan usia rata-rata 42 tahun.

Mereka dikelompokkan menurut tingkat aktivitas dan kelompok menurut berat badan: 42% partisipan memiliki berat badan normal, dengan indeks massa tubuh (IMT) 20-24,9; 41% kelebihan berat badan, IMT 25-29,9; dan 18% mengalami obesitas, IMT 30 atau lebih.

Kemudian, peneliti melihat kesehatan kardiovaskular mereka dengan mengkategorikan mereka dalam kelompok diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi, yang semuanya merupakan faktor risiko utama untuk stroke dan serangan jantung.

Baca juga: Hati-hati, Kegemukan Berdampak Buruk bagi Ginjal

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com