Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampel Bulan yang Diambil China Beratnya Kurang dari Target

Kompas.com - 24/01/2021, 20:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Batuan bulan yang diambil oleh misi bersejarah China memiliki berat kurang dari yang ditargetkan semula. Namun China masih bersedia mempelajari sampel tersebut dengan ilmuwan dari negara lain.

Hal ini disampaikan juru bicara misi tersebut pada hari Senin (18/1/2021).

China menjadi negara ketiga yang membawa pulang sampel bulan.

Baca juga: Usai Susun Syarat, China Bersedia Pinjamkan Sampel Bulan

China menggunakan wahana tak berawak Chang'e-5, yang namanya terinspirasi dari nama dewi bulan, untuk mengambil 1,731 kilogram sampel bulan. Awalnya misi ini menargetkan bisa mengambil 2 kilogram batuan bulan.

"Penyelidikan telah memperkirakan batuan bulan memiliki kepadatan 1,6 gram per milimeter kubik, berdasarkan data dari misi sebelumnya oleh negara lain," kata Pei Zhaoyu, juru bicara misi Chang'e-5.

Dilansir Reuters, Senin (18/1/2021), berdasarkan angka itu, probe berhenti mengambil sampel setelah 12 jam bekerja ketika menilai target batuan yang dikumpulkan telah tercapai.

"Namun, dari pengujian, kepadatan sebenarnya mungkin tidak setinggi itu," kata Pei kepada wartawan.

“Awalnya kami berencana menggunakan 22 jam untuk menyelesaikan pekerjaan pengambilan sampel permukaan, namun, kenyataannya, kami berhenti setelah 12 jam.”

Di sisi lain, China masih terbuka untuk bekerja sama dengan semua negara dalam mempelajari sampel tersebut, termasuk Amerika Serikat.

Selama bertahun-tahun, undang-undang AS telah membatasi badan antariksa NASA untuk bekerja sama secara langsung dengan China.

"Kami tidak menetapkan batasan antar negara," kata Pei.

“Bisa atau tidaknya dua negara melakukan kerja sama adalah masalah kedua belah pihak.”

Baca juga: Kena Cahaya Bulan, Tubuh Tokek Gurun Ini Jadi Hijau Neon

China belum menerima permintaan akses untuk sampel.

Saat ini, sampel batuan bulan yang dikumpulkan masih dalam tahap pra-perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com