Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan Ini, Akibat Gelombang Atmosfer MJO

Kompas.com - 13/01/2021, 16:28 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat di sejumlah negara diingatkan untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi sepekan ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut agar berbagai pihak berwenag bisa mengambil tindakan mitigasi dampaknya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa saat ini hingga periode tujuh hari ke depan, dari 12 - 18 Januari 2021, ada fenomena gelombang atmosfer ekuator yang memengaruhi cuaca di Indonesia.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayah Waspada Banjir dan Gelombang Tinggi

Berdasarkan hasil pemantauan, fenomena gelombang atmosfer ekuator yang disebut Madden Julian Oscilation (MJO) sedang aktif di Samudera Hindia bagian timur.

Fenomena gelombang atmosfer ekuator MJO juga berpengaruh terhadap suplai massa uap air dan konvektifitas udara.

"Kehadiran MJO ini dapat bersuperposisi dengan penguatan Monsun Asia yang ditandai dengan semkin kuatnya aliran angin lintas ekuator di Selat Karimatan," kata dia.

Oleh karena itu, mulai tanggal 12 hingga 18 Januari 2021 ini potensi cuaca ekstrem diprediksi dapat terjadi terutama di wilayah berikut ini:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Riau
  • Kepulau Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Baca juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan Januari - Februari

Cuaca ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat atau petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan. 

"Masyarakat dan semua pihak diminta untuk terus memonitor pemutakhiran informasi tersebut agar dapat lebih waspada dan memitigasi berbagai risiko yang dapat diakibatkan oleh kondisi cuaca," ujar Dwikorita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com