Prof Koesoemadinata Kisahkan Riset dan Keunikan Geologi Indonesia

KOMPAS.com- Istilah geologi bagi sebagian orang mungkin terdengar masih asing. Hal ini membuat tidak banyak masyarakat yang menyadari bahwa sebenarnya segala aspek dalam kehidupan manusia sehari-hari itu sangat erat kaitannya dengan ilmu geologi.

Hal ini disampaikan oleh Guru Besar sekaligus Ahli Geologi, Prof Dr R P Koesoemadinata.

Perlu diketahui, dalam kegiatan 24 jam, hampir semua yang dipergunakan oleh manusia untuk menunjang kebutuhan sehari-hari adalah hasil dari peran para ahli geologi.

Seperti contohnya, sumber energi fosil yang merupakan hasil upaya eksplorasi yang dilakukan oleh para geoscientist minyak dan gas bumi.

Selain itu, ada juga baterai yang dieksplorasi oleh para geoscientist di bidang pertambangan.

Baca juga: Misteri Geologi Asteroid Vesta, Mungkin Ungkap Pembentukan Planet

Begitu juga dengan kebutuhan air, yang tidak terlepas dari para ahli geologi air tanah dan lain-lainnya.

Riset geologi di Indonesia

Untuk diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya, Arifin Tasrif menyampaikan, Prof Koesoemadinata menjadi pelaku dan saksi sejarah perkembangan geologi Indonesia pascaera Reinout Willem van Bemmelen asal Belanda.

Pada masa itu Reinout Willem van Bemmelen yang mengajar geologi bagi para mahasiswa Indonesia saat itu.

Baca juga: Ibu Kota Pindah, Pakar Geologi UGM Sebut 2 Hal yang Wajib Diperhatikan

Dengan dedikasi yang tinggi dan kepeduliannya terhadap riset geologi nusantara, Profesor yang dijuluki dengan Bapak Geologi Migas Indonesia ini menceritakan bahwa perkembangan riset geologi di Indonesia ini sudah dilakukan sejak lama.

Pada masa kolonial, akses untuk memetakan ekspedisi geologi di Indonesia membutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya. Hal ini terjadi tentunya karena keterbatasan teknologi pada masa itu.

Selama masa pengabdian dan risetnya di bidang ini pula, membuat Profesor Koesoemadinata yang merupakan alumni dari Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mencoba merangkum gambaran detail bagaimana riset geologi berjalan selama 75 tahun di Indonesia.