Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organ Seks Ikan Meningkat di Lautan Tinggi CO2, Kok Bisa?

Kompas.com - 01/01/2021, 12:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com- Pencemaran karbon dioksida atau CO2 di lautan, ternyata berdampak berbeda pada beberapa spesies ikan.

Para peneliti di University of Adelaide, Australia, menemukan beberapa spesies ikan yang memiliki kemampuan reproduksi yang lebih tinggi di lingkungan lautan yang cenderung lebih asam di masa yang akan datang.

Organ seks atau kelamin ikan menjadi lebih besar, sehingga meningkatkan kapasitas reproduksi mereka, dikutip dari Phys, Jumat (1/1/2021).

Studi yang telah dipublikasikan di jurnal PLOS Biology, peneliti mengatakan bahwa meningkatnya level CO2 di lautan diperkirakan aakan terjadi di akhir abad ini.

Baca juga: Unik, Ikan Ini Jadi Hewan Pertama yang Punya Peliharaan

 

"Lautan yang memanas menyerap sekitar sepertiga dari CO2 tambahan yang dilepaskan ke atmosfer dari emisi karbon, menyebabkan lautan menjadi lebih asam," kata penulis utama studi Profesor Ivan Nagelkerken dari University's Environment Institute and Southern Seas Ecology Laboratories.

Namun, menariknya, dengan peningkatan CO2 di lautan, beberapa jenis ikan laut justru memanfaatkan perubahan ekosistem bawah laut untuk menghasilkan lebih banyak sperma dan telur.

"Kami tahu bahwa banyak spesies (hewan laut) yang terpengaruh secara negatif dalam perilaku dan fisiologi mereka akibat pengasaman laut," kata Prof Nagelkerken.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa Ikan Cupang Menggigit Ekornya Sendiri?

 

Kendati demikian, Nagelkerken mengatakan bahwa timnya telah menemukan pada spesies ikan beriklim sedang (temperate fish), yang umumnya bersirip tiga (triplefins), baik jantan maupun betina memiliki gonad atau kelenjar kelamin yang lebih besar dalam kondisi laut yang asam.

"Artinya, produksi telur dan sperma meningkat, dan karena itu akan lebih banyak keturunan," jelas Prof Nagelkerken.

Dalam studi tersebut, tim peneliti menggunakan rembesan CO2 vulkanik alami di bawah air untuk membandingkan ekosistem dengan tingkat karbon dioksida yang diperkirakan akan meningkat di akhir abad ini.

Selanjutnya, sekelompok ikan beriklim sedang dalam penelitian ini diambil dari spesies yang hidup di habitat dengan tingkat CO2 normal.

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com