Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan 5 Gen Kunci Terkait Covid-19 Parah, Apa Saja?

Kompas.com - 14/12/2020, 11:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Para ilmuwan Inggris akhirnya menemukan lima gen kunci yang berhubungan dengan kondisi Covid-19 paling parah.

Tak hanya itu, penelitian ini pun menunjukkan beberapa obat yang dapat digunakan kembali untuk mengobati pasien Covid-19 yang berisiko sakit kritis.

Para peneliti yang mempelajari DNA dari 2.700 pasien Covid-19 di 208 unit perawatan intensif di seluruh Inggris menemukan bahwa ada lima gen yang terlibat dalam dua proses molekuler atau kekebalan antivirus dan peradangan paru. Kelimanya merupakan kunci yang memicu kasus Covid-19 parah.

Dilansir Reuters, Jumat (11/12/2020), kelima gen itu bernama IFNAR2, TYK2, OAS1, DPP9, dan CCR2.

Baca juga: Selain Delirium, Sakit Mata Termasuk Gejala Baru Covid-19

Salah satu pemimpin riset, Kenneth Baillie mengatakan, keberadaan kelima gen inilah yang akhirnya menjelaskan kenapa ada orang yang terinfeksi Covid-19 hingga sakit parah dan ada yang tidak.

"Penelitian kami pun segera menyoroti obat apa yang harus ada di daftar teratas untuk pengujian klinis," kata Baillie yang juga seorang konsultan akademis dalam pengobatan perawatan kritis dari Universitas Edinburgh.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature ini akan membantu para ilmuwan mempercepat pencarian obat potensial untuk Covid-19 dengan melakukan uji klinis obat yang menargetkan jalur antiviral dan anti-inflamasi.

Ilustrasi obat Covid-19. Terapi obat antibodi untuk pengobatan Covid-19.SHUTTERSTOCK/PCPartStudio Ilustrasi obat Covid-19. Terapi obat antibodi untuk pengobatan Covid-19.

Di antara mereka yang paling potensial, kata Baillie, harus ada golongan obat anti inflamasi yang disebut penghambat JAK, yang termasuk obat radang sendi baricitinib, yang dibuat oleh Eli Lilly.

Tim Baillie juga menemukan bahwa peningkatan aktivitas gen INFAR2 dapat menciptakan perlindungan terhadap Covid-19, karena kemungkinan meniru efek pengobatan dengan interferon.

Berbagai obat yang ada sedang dieksplorasi dalam uji klinis untuk mengetahui potensinya dalam melawan Covid-19.

Di antaranya ada obat interferon-beta-1a, antagonis reseptor interleukin-1 dan obat arthritis Sanofi Kevzara.

Baca juga: BPOM AS Setujui Remdesivir untuk Covid-19, Benarkah Efektif Lawan Corona?

Sementara itu, steroid yang disebut deksametason dan antivirus yang baru dikembangkan yang disebut remdesivir, dibuat oleh Gilead, adalah satu-satunya obat yang diizinkan di seluruh dunia untuk mengobati pasien Covid-19.

Namun sesuai hasil uji coba yang dilakukan, remdesivir tidak direkomendasikan untuk kasus penyakit yang parah dan memiliki hasil yang beragam.

Bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menyetujui obat antibodi Eli Lilly untuk Covid-19, bamlanivimab, untuk pasien yang tidak dirawat di rumah sakit tetapi berisiko terkena penyakit serius karena usia atau kondisi lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com