Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Cara untuk Mengekstraksi Air Asin di Planet Mars

Kompas.com - 07/12/2020, 20:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Mimpi manusia untuk membangun pangkalan di Mars terus mendorong para ilmuwan untuk menemukan cara agar planet ini dapat dihuni dalam waktu yang lama.

Sejumlah ilmuwan mengklaim bahwa saat ini telah menemukan cara untuk mengekstraksi oksigen dan bahan bakar dari air asin yang ditemukan di planet merah tersebut.

Seperti dikutip dari The Independent, Senin (7/12/2020), keberadaan air asin yang ditemukan di Mars, tentu tidak bisa digunakan untuk minum.

Bahkan, elektrolisis, metode biasa menggunakan listrik untuk memecahnya menjadi oksigen (untuk bernapas) dan hidrogen (untuk bahan bakar) setidaknya membutuhkan pembuangan garam.

Metode rumit yang bisa menjadi usaha mahal di lingkungan yang keras seperti di Mars.

Baca juga: Ilmuwan Berencana Pelajari Bebatuan Mars di Siprus, Ini Alasannya

 

Akan tetapi, sekarang para peneliti di Washington University di St Louise telah mengembangkan sistem elektrolisis yang dapat secara langsung memisahkan oksigen dan hidrogen dari air asin, dengan cara yang tidak terlalu rumit dan tidak mahal.

Dalam simulasi atmosfer Mars, peneliti memeriksa sistem tersebut, di mana suhu atmosfer sekitar -36 derajat Celcius, selain mengujinya dalam terestrial khusus.

"Elektroliser air garam Mars, kami secara radikal mengubah kalkulus logistik misi ke Mars dan sekitarnya. Teknologi ini sama-sama berguna di Bumi karena membuka lautan sebagai sumber oksigen dan bahan bakar yang layak," jelas Vijay Ramani dari Washington University.

Misi badan antariksa Amerika (NASA) pada tahun 2008 pernah mendaratkan Phoenix Mars Lander di planet merah, bahkan wahana antariksa ini 'menyentuh dan mencicipi' air di Mars yang berasal dari uap es yang mencair yang digali oleh wahana tersebut.

Baca juga: Penjelajah Mars Milik NASA Dilengkapi Alat Pengubah CO2 Menjadi Oksigen

 

Sejak saat itu, Mars Express ESA (Badan Antariksa Eropa) menemukan beberapa kolam air bawah tanah yang tetap dalam keadaan cair berkar keberadaan magnesium perklorat atau garam.

Apabila manusia harus tinggal di Mars dan kembali ke Bumi, maka astronot memerlukan beberapa kebutuhan.

Termasuk air dan bahan bakar, serta perlu penelitian yang bisa sangat berguna untuk mendukung misi tersebut.

Di masa yang akan datang, badan antariksa seluruh dunia, bertujuan untuk mengirim misi berawak ke Mars, bahkan mencoba untuk tinggal di sana sementara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com