Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Diabetes, Kenali Berapa Banyak Kalori di Makanan Anda

Kompas.com - 13/11/2020, 16:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Makanan dan minuman yang dapat memicu diabetes adalah yang berkalori tinggi dan utamanya didapat dari karbohidrat yang mengandung gula sederhana.

Kelebihan konsumsi makanan kalori tinggi dan gula dapat meningkatkan kejadian obesitas yang pada akhirnya menyebabkan diabetes.

Dengan mengetahui berapa banyak kalori dalam sebuah makanan, kita dapat mengatur apa yang masuk ke dalam tubuh dan menjaga kesehatan.

Dokter Yohan Samudra, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Primaya Hospital Tangerang mengatakan bahwa makanan dan minuman yang meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik disebut dengan comfort food atau recreational eating, yang artinya dapat dikonsumsi secara terbatas dan bukan sesuatu yang rutin.

Baca juga: Kenapa Sih Makanan Kekinian yang Tinggi Kalori Itu Rasanya Enak?

Comfort food hanya menempati 20 persen dari total kebutuhan makan sehari. Sementara 80 persne lainnya harus berasal dari real food atau makanan yang bentuk aslinya masih terlihat, segar, dan dimasak dengan cara sehat.

“Masyarakat perlu memahami kadar minimal kalori dalam sebuah makanan atau minuman yang baik untuk dikonsumsi," terang Yohan dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

Sebaiknya mengonsumsi minuman yang mengandung 0 kalori seperti air putih, kopi, dan teh tanpa gula.

"Atau sekitar 100 kkal jika ditambah gula 1 sendok makan," ujar Yohan.

Sementara untuk camilan, sebaiknya asupan kalori yang dikonsumsi sekitar 150-200 kkal dan makanan utama di rentang 500-600 kkal.

"Tentu saja total asupan kalori setiap orang berbeda dan harus dihitung per individu, disesuaikan dengan tinggi badan, usia, aktivitas fisik, dan faktor stres masing-masing orang,” tegasnya.

Tolak ukur makanan yang memicu diabetes

Apa saja tolak ukur makanan dan minuman yang dikatakan dapat memicu diabetes?

Menurut dr. Andi Faradilah, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Primaya Hospital Makassar, secara sederhana tolak ukur dapat dilihat dari nilai kalori suatu makanan serta jumlah dan jenis karbohidrat yang dikandungnya.

Ilustrasi obesitas dan diabetes. Obesitas bisa memicu penyakit diabetes.SHUTTERSTOCK/JPC-PROD Ilustrasi obesitas dan diabetes. Obesitas bisa memicu penyakit diabetes.

Nilai informasi gizi dapat dilihat pada kemasan makanan, termasuk total kalori, jumlah gram karbohidrat per porsi, serta apa jenis karbohidratnya.

"Hal lain yang dapat menjadi tolak ukur makanan minuman yang memicu diabetes adalah seberapa besar kadar gula atau karbohidrat yang terdapat di dalam makanan dan minuman tersebut (glycaemic load)," imbuh Yohan.

Tolak ukur berikutnya adalah seberapa cepat suatu makanan menyebabkan peningkatan gula dalam darah (glycaemic index).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com