Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Isi di Balik Mumi Mesir Kuno Berselimut Semen

Kompas.com - 13/11/2020, 13:32 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Peneliti telah berhasil mengintip apa yang ada di balik tiga mumi terbungkus semen yang berasal dari Mesir.

Mumi yang diperkirakan berasal dari akhir abad ketiga hingga pertengahan abad keempat Masehi ini merupakan temuan mumi yang unik.

Pasalnya tak seperti kebanyakan, mumi tersebut merupakan mumi potret terselubung semen yang tersisa dari kuburan Mesir kuno di Saqqara.

Mumi berselimut semen memiliki keunikan dalam cara penguburannya. Prosesnya rumit, jenazah akan ditempatkan papan kayu terlebih dahulu sebelum dibungkus dengan tekstil, semen, emas, dan dihiasi potret diri seluruh tubuh.

Baca juga: Peneliti Ungkap Misteri Mumi Menjerit dari Masa Mesir Kuno, Ini Penjelasannya

 

Namun dengan melakukan pemindaian, akhirnya peneliti berhasil mengungkap isi di balik mumi yang pertama kali ditemukan lebih dari 400 tahun yang lalu itu.

Seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (12/11/2020) peneliti memindai mumi menggunakan pemindaian tomografi terkomputasi (CT).

Dari pemindaian ditemukan jika mumi merupakan seorang pria dewasa berusia 25-30 tahun, seorang wanita berusia antara 30-40 tahun, dan seorang wanita muda berusia antara 17-19 tahun.

Baca juga: Arkeolog Temukan Mumi Remaja di Luxor, Terkubur dengan Perhiasan Mewah

 

Kedua wanita dimakamkan dengan kalung dan jepit rambut yang indah, serta berisi artefak yang kemungkinan besar sebagai pembayaran kepada Charon, dewa Romawi dan Yunani yang akan membawa jiwa-jiwa melintasi Sungai Styx dalam perjalanan ke Dunia Bawah.

Menariknya, peneliti menyebut jika otak dan beberapa organ internal wanita muda tak dikeluarkan seperti proses mumifikasi pada umumnya.

Lebih lanjut, otak telah mengkerut tetapi masih lengkap dengan batang otak di dasar tengkorak.

Sementara pada mumi pria dewasa otak tetap dikeluarkan hanya saja tidak ada tanda-tanda otak diambil melalui hidung. Tak terdapat pula tanda penggunaan cairan pembalseman.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com