Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Status Konservasi untuk Anjing Bernyanyi Papua

Kompas.com - 06/11/2020, 20:00 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awal September, berita tentang New Guinea Singing Dong, spesies anjing asli Papua yang punya lolongan unik menarik perhatian kita.

Meski kerap ditemukan di penangkaran, banyak peneliti berasumsi bahwa anjing bernyanyi Papua atau yang dijuluki singing dog sudah lama hilang dan terakhir dilihat di alam liar pada 1970-an, 50 tahun lalu.

Baru belakangan diketahui, spesies anjing bernyanyi masih hidup dan berkembang biak di dataran tinggi Papua yang dikenal dengan Canis hallstromi, tepatnya di tambang emas Grasberg, Papua, Indonesia.

Kendati ditemukan masih hidup di alam liar, tak ada yang tahu pasti bagaimana status konservasinya. Hal inilah yang menjadikannya perhatian pemerintah.

Terkait hal itu, Harian Kompas bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dan Universitas Cenderawasih berbincang membahas anjing bernyanyi di acara Kompas Talks dengan tajuk "Eksplorasi New Guinea Highland Wild Dog di Area Tambang Grasberg," pada webinar Kamis (5/11/2020).

Baca juga: 50 Tahun Menghilang, Anjing Penyanyi Papua Ditemukan Lagi di Alam Liar

Anjing bernyanyi yang hidup di dataran tinggi Papua sudah lama berinteraksi dengan penduduk asli. Bisa dikatakan, anjing ini sangat bersahabat dengan manusia.

Keberadaan anjing bernyanyi Papua bisa jadi kekayaan hayati Indonesia yang baru. Keberadaan anjing bernyanyi bisa jadi sangat ikonik untuk Papua, sehingga memang sudah seharusnya dijaga dengan seksama.

Highland Wild Dog melakukan ekspedisi untuk mencari keberadaan anjing bernyanyi. Tim menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam penelitian ini.

Untuk diketahui, lokasi penelitian memiliki suhu sangat dingin dan cukup ekstrem. Namun anjing bernyanyi tetap bisa tinggal di tempat tersebut.

Hal yang diharapkan pada setiap hasil penelitian yang ada di Indonesia adalah suatu saat flora dan fauna endemik bisa dilestarikan untuk anak cucu Indonesia sehingga sangat di perlukan konservasi keanekaragaman hayati ini.

Apakah konservasi keanekaragama hayati itu?

Konservasi keanekaragaman hayati merupakan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang dilakukan secara bijaksana tentunya untuk menjamin kesinambungan keberadaan, manfaat, dan nilainya untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan generasi mendatang.

Seekor New Guinea singing dog yang berhasil didokumentasikan tim Balai TN Lorentz di sekitar Danau Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada ketinggian 3.200 MDPL di tahun 2013.Dok Balai TN Lorentz Seekor New Guinea singing dog yang berhasil didokumentasikan tim Balai TN Lorentz di sekitar Danau Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada ketinggian 3.200 MDPL di tahun 2013.

Tujuan konservasi keanekaragaman hayati dengan mewujudkan kelestarian keanekaragaman hayati sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. 

"Kriteria yang patut dikonservasi dilihat dari 3 level yaitu ekosistem, spesies dan genetiknya," tutur Indra Exploitasia,Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, KLHK.

Penetapan status konservasi bisa berdasarkan IUCN (International Union For The Conservation Of Nature And Natural Resources) versi 14 agustus 2019, yakni:

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com