Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Rahang di Antartika Ungkap Burung Terbesar Pernah Hidup di Bumi

Kompas.com - 29/10/2020, 09:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNN


KOMPAS.com- Pada 1980-an, paleontolog University of California Riverside mengunjungi Pulau Seymour, bagian dari rantai pulau di Semenanjung Antartika.

Mereka kemudian membawa pulang sejumlah fosil termasuk tulang kaki dan sebagian tulang rahang dari dua burung prasejarah.

Namun temuan itu tak diteliti lebih lanjut, dan selama beberapa dekade, fosil hanya tersimpan di museum University of California Berkeley.

Hingga akhirnya seorang mahasiswa pascasarjana, Peter Kloess tertarik untuk menganalisanya.

Seperti dikutip dari CNN, Rabu (28/10/2020) Kloess mengidentifikasi burung prasejarah itu sebagai pelagornithid, kelompok predator yang hidup di lautan selatan Bumi selama setidaknya 60 juta tahun.

Baca juga: Dinosaurus Bersayap Mirip Kalkun, Fosil Pterosaurus Kecil Ditemukan

 

Burung ini dikenal sebagai burung bergigi tulang karena memiliki gigi yang tajam dan paruh panjang yang membantu mereka menangkap ikan dan cumi-cumi di laut.

Tetapi tak hanya itu saja yang membuat menarik. Burung prasejarah itu rupanya sangat besar hingga memiliki lebar sayap mencapai 6,4 meter, tak heran disebut sebagai burung terbesar  yang pernah hidup di Bumi.

"Fosil burung Antartika ini kemungkinan besar tak hanya mewakili burung terbesar di era Eosem tetapi juga mewakili burung terbesar yang pernah hidup di muka Bumi," tulis peneliti dalam laporan mereka.

Baca juga: Super Langka, Ahli Biologi Temukan Burung Berkelamin Ganda

 

Lebih lanjut, peneliti mengungkap jika tulang kaki burung berusia 50 juta tahun sementara tulang rahang berusia sekitar 40 juta tahun.

Rentang waktu tersebut menjadi bukti bahwa burung muncul di era Kenozoikum, masa setelah asteroid menghantam Bumi dan memusnahkan hampir semua dinosaurus.

"Ukuran mereka yang besar menunjukkan bahwa burung berevolusi menjadi berukuran raksasa dalam waktu yang relatif cepat setelah kepunahan dinosaurus. Mereka juga menguasai dan tak tertandingi di habitat lautan selama jutaan tahun," ungkap Kloess.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com