Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sains Diet: Haruskah Makan seperti Orang Jepang agar Panjang Umur?

Kompas.com - 28/10/2020, 10:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Jepang memiliki penduduk berusia di atas 100 tahun terbanyak di dunia dengan sekitar 48 dari setiap 100.000 orang di negara itu berusia 100 tahun atau lebih.

Tidak ada tempat lain di Bumi yang benar-benar mendekati prestasi Jepang tersebut. Angka-angka seperti itu dapat menyebabkan orang-orang di belahan dunia lain bertanya-tanya: Apa yang membuat orang Jepang panjang umur?

Apakah itu karena sesuatu yang mereka makan?

Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang memberi kita hal-hal seperti diet ala Mediterania.

Baca juga: Daftar Buah-buahan Terbaik dan Terburuk Saat Diet Turunkan Berat Badan

Popularitasnya di luar Mediterania dapat ditelusuri kembali ke ahli gizi Amerika Ancel Keys dan ketertarikannya pada orang-orang Italia yang panjang umur, dengan pola makan rendah lemak hewani pada tahun 1970-an.

Pada 1990-an, peneliti nutrisi lain, Walter Willett, dalam sebuah makalah menyebut populasi Jepang yang berumur panjang berkaitan dengan jumlah kematian akibat penyakit jantung yang rendah.

Sejak saat itu beberapa laporan penelitian meneliti apakah ada kaitan antara umur panjang dan makanan yang dikonsumsi.

Jika memang demikian, makanan apa yang semestinya kita tambah di daftar menu kita, supaya kita memiliki harapan hidup yang sama seperti mereka?

Diet ala Jepang adalah konsep yang cukup luas, kata peneliti epidemiologi Shu Zhang dari Pusat Geriatrik dan Gerontologi Nasional Jepang.

Namun, satu ulasan terbaru dari 39 studi yang menyelidiki hubungan antara diet Jepang dan kesehatan menemukan beberapa kesamaan yang ditekankan oleh banyak penelitian itu: makanan laut, sayuran, kedelai, dan makanan lain seperti, seperti kecap, nasi, dan sup miso.

Tentu saja, secara keseluruhan, konsumsi jenis makanan ini dikaitkan dengan lebih sedikit kematian akibat masalah jantung, kata Zhang.

Menariknya, ini juga tampaknya terkait dengan tingkat kematian yang lebih rendah secara keseluruhan.

Tsuyoshi Tsuduki, seorang profesor makanan dan ilmu biomolekular di Universitas Tohoku, telah mempelajari seperti apa jenis diet ala Jepang yang betul-betul berkontribusi pada panjangnya umur seseorang.

Makanan JepangPixabay/naturalogy Makanan Jepang

Awalnya, dia dan kolaboratornya menggunakan data survei nasional untuk menghasilkan makanan yang merepresentasikan diet Jepang pada 1990-an dan makanan serupa untuk diet Amerika pada periode waktu yang sama.

Makanan tersebut dikeringkan dan diberikan pada tikus selama tiga minggu. Kondisi kesehatannya kemudian diawasi dengan cermat oleh para peneliti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com