Waswas soal tumbuh kembang si kecil?
Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com
KOMPAS.com - Setiap anak berbeda dengan anak lainnya, termasuk dalam hal makan. Apalagi, kebiasaan makan pada anak memang sulit diprediksi.
Ada kalanya mereka tak tertarik untuk makan, ada kalanya mereka hanya ingin makan satu jenis makanan tertentu.
Anak susah makan seringkali membuat orangtua cemas, karena khawatir nutrisinya tidak terpenuhi.
Baca juga: Mengapa Anak Susah Makan Sayur dan Buah?
Dokter Spedialis Anak RS Pondok Indah, Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A , M.Klinik menjelaskan enam penyebab anak susah makan, sebagai berikut:
Terkadang, ada masa ketika anak ingin makan, namun pada minggu berikutnya anak tidak ingin menyentuh makanan yang disukainya minggu kemarin.
Selain itu, kebiasaan makan tidak sehat lainnya yang dapat memicu anak balita susah makan adalah mengemil pada jeda waktu makan.
Minum manis akan menambah energi anak. Tapi, ketika anak kurang gerak, maka energinya tidak terbakar, sehingga membuatnya kurang merasa lapar.
Ada kondisi yang membuat anak menjadi sensitif terhadap makanan tertentu, seperti celiac, yaitu rekasi terhadap protein dan gluten di dalam tubuh dan membuat anak tidak nyaman bahkan sampai merasa sakit saat mengonsumsi makanan tertentu.
Balita pada umumnya suka pilih-pilih makanan atau picky eater. Kondisi ini terbilang normal pada sebagian balita.
Ketika menghadapi kondisi ini, berikan anak pilihan makanan bernutrisi yang beragam dan biarkan ia memilih makanan yang ingin dikonsumsi.
Orangtua mungkin ingin mengenalkan makanan baru di tengah camilan favorit anak, tapi ketika anak menolaknya, biarkan si kecil tetap menikmati camilan favoritnya.
Hindari memaksa si kecil untuk mengonsumsi makanan tertentu. Hal ini justru dapat membuat anak trauma dan akan menimbulkan masalah baru.
Orang dewasa sering mengeluhkan tidak nafsu makan ketika tubuhnya sedang tidak sehat, begitu juga dengan anak. Beberapa masalah yang membuat anak balita susah makan adalah masalah kesehatan, seperti:
- Radang tenggorokan
- Ruam kulit
- Demam
- Sariawan
- Sembelit
- Kekurangan zat besi
- Infeksi saluran kemih
- Anemia
- Flu
- Sakit perut
Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bayi Rewel karena Biang Keringat, Harus Apa?