Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Turunkan Kadar Testosteron Pria dalam Jumlah Signifikan

Kompas.com - 05/10/2020, 10:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pasien Covid-19 pria yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan kadar testosteron yang signifikan.

Ini merupakan bagian penting dari teka-teki yang menjelaskan kenapa dampak Covid-19 pada pria cenderung lebih buruk dibanding wanita.

Ini bukan pertama kalinya penurunan kadar testosteron dikaitkan dengan Covid-19.

Namun, ini pertama kalinya para peneliti mengklaim bahwa Covid-19 dapat menyebabkan pengurangan kadar testosteron yang signifikan.

Baca juga: Banyak Pria Tak Sadar Kekurangan Hormon Testosteron, Ini Dampaknya

Dilaporkan dalam jurnal peer-review The Aging Male, para peneliti Turki menemukan bahwa tingkat testosteron pasien Covid-19 pria menurun drastis dan jauh berbeda jika dibandingkan dengan sebelum terkena Covid-19.

Keparahan penurunan testosteron terkait erat dengan peningkatan peluang seseorang dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

"Dalam penelitian kami, rata-rata jumlah testosteron menurun saat tingkat keparahan Covid-19 meningkat," kata penulis utama Selahittin Çayan, Profesor Urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Mersin, dalam sebuah pernyataan.

"Jumlah testosteron pada pasien yang dirawat di ICU dan kelompok tanpa gejala terlihat sekali perbedaannya dan jauh lebih rendah. Selain itu, kadar testosteron pada kelompok ICU juga lebih rendah dibanding Unit Perawatan Menengah," imbuhnya seperti dilansir IFL Science, Rabu (30/9/2020).

Meski penelitian ini tidak secara pasti membuktikan Covid-19 menyebabkan penurunan testosteron, data menunjukkan bahwa infeksi virus corona SARS-CoV-2 dapat memperburuk kadar testosteron pria sama seperti saat infeksi lain terjadi.

Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa testosteron meredam respons kekebalan tubuh terhadap infeksi. Sementara itu, estrogen dapat meningkatkan sistem kekebalan.

Diketahui juga, kadar testosteron dapat menurun saat seseorang mendapat infeksi lain.

Kemungkinan besar, ini sebagai cara tubuh mengalihkan energi dari tugas-tugas yang membutuhkan energi tinggi yang terkait dengan hormon.

Tugas yang membutuhkan banyak energi antara lain meningkatkan otot, agresi, dan napsu seksual.

Ilustrasi tes testosteron Ilustrasi tes testosteron

Hal ini membuat para ilmuwan berspekulasi, penurunan testosteron mungkin menjadi alasan kenapa pria dua kali lebih mungkin meninggal akibat Covid-19 dibanding wanita.

"Kadar testosteron telah lama diketahui menurun saat seseorang memiliki penyakit dan terutama terinfeksi virus. Ada alasan evolusi yang tidak selalu buruk," kata Dr Daniel Kelly, Dosen Senior Biokimia di Universitas Sheffield Hallam yang tidak terlibat dalam riset ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com