Oleh Sara Webb
INI pertanyaan yang bagus sekali, Sophie. Kita akan pergi bertualang untuk mencari tahu jawabannya.
Kita akan pergi ke pusat Matahari. Kita harus menempuh perjalanan 148 juta kilometer (km) dari Bumi untuk tiba di permukaan Matahari menggunakan pesawat antariksa kita.
Di permukaan Matahari ini, suhunya sangat panas, sekitar 5,700 derajat Celsius (°C), dan cahayanya sangat terang dan membutakan. Saat kita lihat lebih dekat, permukaan Matahari tampak bergelembung, mirip air mendidih.
Beberapa gelembung terlihat lebih gelap dari gelembung lain. Gelembung gelap ini suhunya lebih dingin, tapi setiap jengkal permukaan Matahari tetaplah sangat panas.
Kita melanjutkan perjalanan, menyelam ke dalam salah satu gelembung raksasa di permukaan, menuju perhentian pertama kita: zona konvektif.
Kita dikelilingi cairan panas bernama plasma, yang berisi gelembung karena adanya pergerakan konstan gas panas yang naik dan gas dingin yang turun.
Gelembung-gelembung ini bergerak, membesar, dan menyusut. Sebagian bahkan pecah saat pesawat kita terus turun, bergoyang-goyang seperti perahu di laut lepas.
Setelah menempuh perjalanan turun sejauh 200.000 km (jarak ini kira-kira 15 kali lebar Bumi!), goyangan akhirnya berhenti. Kita telah tiba di perhentian kedua, zona radiatif.
Bagian Matahari ini sangat panas. Suhu di luar pesawat kita saat ini 2 juta °C. Jika kita mampu melihat partikel cahaya, bernama foton, kita akan melihat partikel ini berpantulan di antar partikel-partikel kecil, bernama atom, yang menyusun plasma.
Pantulan maju-mundur dan dari sisi ke sisi ini membentuk sebuah tarian yang para ilmuwan sebut sebagai “jalan acak”. Sebuah foton membutuhkan ratusan ribu tahun untuk berjalan secara acak hingga akhirnya keluar dari lapisan ini.
Pesawat kita melaju dengan kecepatan penuh, sehingga kita melewati lapisan ini jauh lebih cepat.
Berat seluruh plasma di atas kita menekan, sehingga plasma di sekitar kita berat jenisnya lebih besar daripada emas, dan suhu pun meningkat hingga 15 juta °C!
Kita hampir tiba di tempat tujuan, inti Matahari.
Sebelum kita memasuki inti, kita harus menyusutkan diri hingga sekecil atom. Ini adalah cara satu-satunya agar kita dapat melihat apa yang terjadi di sini, karena yang kita berusaha lihat di sini adalah atom-atom, berukuran jutaan kali lebih kecil dari sebutir pasir!