Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2020, 16:02 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kacamata merupakan alat bantu untuk melihat, hal ini sangat membantu untuk orang yang mengalami gangguan penglihatan jarak dekat atau jarak jauh.

Penemuan kacamata bisa dikatakan berkontribusi besar, dikarenakan penglihatan cukup penting pada saat mengerjakan sesuatu.

Kacamata adalah alat bantu penglihatan pertama, yang disebut dengan batu baca, ditemukan sekitar 1000 Masehi, seperti dikutip dari Glasses History, Rabu (30/9/2020).

Batu bacanya adalah bola kaca yang diletakkan di atas bahan bacaan untuk memperbesar huruf, layaknya kaca pembesar.

Kacamata yang dapat dipakai pertama kali ditemukan sekitar 1284 di Italia. Diperkirakan bahwa Salvino D'Armate adalah penemunya.

Baca juga: Ilmuwan Pakaikan Sotong Kacamata 3D, Buat Apa?

 

Kacamata paling awal dianjurkan untuk hiperopia dan ditaruh di pangkal hidung. Lensa pembesar untuk membaca ini berbentuk seperti dua kaca pembesar kecil dan dipasang pada tulang, logam, atau penyangga kulit yang diseimbangkan pada pangkal hidung.

Kacamata seperti saat ini yang sering digunakan ditemukan pada tahun 1929 oleh Sam Foster. Ia membuatnya menggunakan filter polarisasi dan menjualnya ke publik di Atlantic City Woolworths.

Representasi artistik pertama yang diketahui dari penggunaan kacamata adalah lukisan Tommaso da Modena pada tahun 1352.

Lukisannya tersebut menggambarkan biksu membaca dan menulis manuskrip. Seorang biksu menggunakan kaca pembesar, tetapi yang lain memakai kacamata yang ada di ujung hidung.

Baca juga: Bisakah Mata Minus Sembuh dengan Makan Wortel dan Pakai Kacamata?

 

Kacamata pertama hanya dapat digunakan untuk memperbaiki hyperopia dan presbiopia. Kemudian, kacamata untuk miopia itu muncul, sekitar awal 1400-an.

Alat bantu penglihatan ini terus berkembang, saat bingkai kacamata pertama dibuat oleh pengrajin Spanyol pada tahun 1600-an. Mereka menempelkan pita sutra atau tali ke bingkai dan melingkarkannya di telinga pengguna.

Lalu, jenis kacamata baru dari China ditemukan para misionaris asal Spanyol dan Italia. Kacamata tersebut tidak menggunakan loop, tetapi justru menempelkan beban logam kecil ke senar.

Pada tahun 1730, Ahli Kacamata Edward Scarlett merancang pelipis kaku yang diletakkan di atas telinga pemakainya. Kaca, plastik atau polikarbonat adalah bahan lensa untuk kacamata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com