Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Pentingnya Jalur Rempah Indonesia dan Interaksi Budaya Dunia

Kompas.com - 23/09/2020, 08:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejak ribuan tahun lalu, nusantara terkenal sebagai wilayah yang kaya akan rempah-rempah. Inilah kenapa ada istilah jalur rempah.

Jalur rempah adalah jalur komoditas rempah yang melintasi banyak area dan pelabuhan di dunia, terutama dari wilayah nusantara barat melintasi Asia, Afrika, hingga Eropa.

Hingga kini, jalur rempah meninggalkan warisan untuk kehidupan masyarakat Indonesia dan dunia.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Yayasan Negeri Rempah meyakini bahwa Indonesia berperan penting dalam perekonomian dunia. Tanah Air kita pun menjadi tempat strategis sebagai jalur maritim dunia.

Baca juga: Peranan Angin Monsun dan Jalur Rempah dalam Konektivitas Budaya di Asia

Bram Kushardjanto dari Yayasan Negeri Rempah dalam Media Brief International Forum on Spice Route (ISFR) secara daring, pada Sabtu (19/9/2020) mengatakan bahwa Indonesia menjadi penghubung antara Asia Timur, Asia Selatan, Timur, Tengah, hingga Eropa.

Sejak ratusan tahun lalu, rempah-rempah di Asia Tenggara menjadi sumber komoditas paling penting dan dicari banyak negara.

Seperti kita tahu, awal mula penjajahan di Indonesia karena bangsa lain melirik Tanah Air kita yang kaya akan rempah.

"Meski para pedagang Eropa banyak yang mengeksplorasi laut untuk mencari rempah-rempah. Tetapi Penjelajahan Samudera Eropa mencari rempah-rempah terkait dengan penjajahan (kolonialisme)," kata Bram.

Jalur rempah dan diaspora Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun tengah menargetkan jalur rempah Indonesai sebagai warisan dunia atau world heritage ke UNESCO.

Dikatakan Prima Nurahmi Mulyasari, peneliti Gastrodiplomasi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam acara ISRF hari Selasa (22/9/2020), hingga hari ini Indonesia masih menjadi penghasil komoditas rempah paling menonjol.

"Produk rempah unggulan Indonesia antara lain lada, pala, cengkeh, bunga pala atau bunga lawang, dan sebagainya," kata Prima dalam sesi Webinar.

Hingga kini, produk rempah tersebut masih diekspor ke banyak negara, terutama Inggris, Jerman, Belanda, Singapura, dan Jerman.

Ilustrasi nasi goreng kambingShutterstock/adie.foodtography Ilustrasi nasi goreng kambing

Baca juga: Menilik Jejak Diaspora Jawa, Menjaga Tradisi Leluhur di Negeri Orang

Prima menyebut, di masa sekarang rempah berguna untuk mempromosikan makanan, seni, dan kebudayaan asli Indonesia.

"Makanan dapat menjadi instrumen yang membentuk pemahaman lintas budaya dengan meningkatkan interaksi dan kerjasama internasional," imbuh dia.

Makanan Indonesia yang kaya akan rempah berperan sebagai "penghubung" antar negara, terutama diplomasi publik dan budaya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com