Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Bagaimana Hutan Batu Shilin di China Terbentuk

Kompas.com - 12/09/2020, 18:01 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - China memiliki fenomena alam yang cantik dan misterius berupa hutan batu atau Shilin. Ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Hutan batu ini terdiri dari formasi batu kapur seluas 500 kilometer persegi yang terletak di Kabupaten Otonomi Shilin Yi, Provinsi Yunnan, China. Lokasinya sekitar 90 kilometer dari ibukota provinsi Kunming.

Seperti kebanyakan situs, hutan batu Shilin juga memiliki legenda kuno.

Konon katanya, batu-batuan menjulang tinggi yang seperti terlihat dalam gambar muncul setelah seorang gadis cantik bernama Ashima tenggelam ke sungai.

Namun, bagaimana sebenarnya fenomena ini terbentuk?

Baca juga: Crown Shyness Kanopi Hutan yang Unik, Fenomena Apakah Itu?

Dalam studi terbaru yang terbit di jurnal Proceedings of the National Academy of Science (PNAS) edisi 8 September 2020, para ahli menelusuri bagaimana pembentukan pilar-pilar bergerigi yang sebagian ujungnya meruncing.

Mereka menyebut bentuk runcingnya berasal dari formasi mineral yang terendam di dalam air dan perlahan-lahan larut setelah terpapar udara.

"Karya ini mengungkap bagaimana menara batu yang runcing tajam terbentuk dan menjadi keajaiban sejak berabad-abad lalu, kata fisikawan eksperimental Leif Ristroph dari Universitas New York seperti dilansir Science Alert, Jumat (11/9/2020).

"Melalui serangkaian simulasi dan eksperimen, kami menunjukkan bagaimana air yang mengalir membuat ukiran yang sangat tajam di alam," imbuhnya.

Proses pembentukan hutan batu seperti di China memang membutuhkan beberapa dekade hingga ratusan tahun.

Untuk memangkas waktu agar lebih singkat, para ahli melarutkan permen dalam air untuk menghasilkan puncak "hutan permen".

Foto berwarna semu dari hutan puncak permen yang larut dalam air. NYUs Applied Mathematics Lab/Science Alert Foto berwarna semu dari hutan puncak permen yang larut dalam air.

Hutan batu adalah contoh topografi karst, tetapi kondisi hidrologi yang mempertajam puncak batuan dapat ditiru di laboratorium atau dapur hanya menggunakan gula, sirup jagung, dan air.

Dalam rasio yang tepat, ini membuat sesuatu yang disebut permen keras, yang terdiri dari sekitar 99 persen kandungan gula.

Ketika sebongkah permen dengan permukaan halus dibenamkan ke dalam air, permen itu lama kelamaan akan larut dan menyisakan ujung-ujung meruncing. Dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk menghasilkan ini.

"Awalnya bongkahan permen membentuk ujung-ujung runcing, kemudian saat larut dan meleleh tampak seperti ada 'jari-jari' yang mengikutinya," jelas para ahli dalam makalah mereka.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com