Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Keragaman Genetik, Kuda Przewalski Dikloning Pertama Kalinya

Kompas.com - 08/09/2020, 11:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Seekor bayi kuda yang dinamai Kurt menjadi harapan baru untuk kelangsungan hidup spesiesnya.

Kurt adalah kuda hasil kloning pertama yang lahir pada 6 Agustus 2020. Dia merupakan penerus spesies kuda Przewalski.

Untuk diketahui, kuda Przewalski adalah kuda liar langka yang berasal dari stepa (daratan tanpa pohon) Asia Tengah.

Kurt sangat menarik karena dia dikloning dari materi genetik yang diawetkan 40 tahun lalu. Artinya, ahli harus menghidupkan kembali keragaman genetik yang diperkirakan telang hilang selama beberapa dekade lalu.

Baca juga: Ilmuwan Malaysia Gunakan Teknologi Kloning Kembalikan Badak Sumatera

"Kurt adalah kuda jantan yang diharapkan bisa menjadi salah satu hewan paling penting secara genetik dari spesiesnya," kata ahli zoologi Bob Wiese dari San Diego Zoo Global.

"Kami berharap, Kurt akan mengembalikan keragaman genetik yang penting untuk masa depan populasi kuda Przewalski," imbuhnya seperti dilansir Science Alert, Senin (7/9/2020).

Kuda Przewalski (Equus ferus przewalskii) sangat terancam punah.

Populasi asli yang berkeliaran di stepa menurun drastis usai Perang Dunia II karena berbagai faktor mulai dari perburuan, persaingan dengan ternak saat manusia pindah ke habitat mereka, hingga musim dingin yang parah.

Keberadaan kuda Przewalski di alam liar terakhir tercatat pada 1969.

Beruntung, beberapa kuda Przewalski masih hidup di kebun binatang. Namun ini pun tidak banyak.

Total ada 12 ekor moyang kuda Przewalski yang masuk program penangkaran. 11 kuda Przewalski liar ditangkap pada 1899-1902 dan satu lagi ditangkap pada 1947.

Berkat program pengembangbiakan itu, sekitar 2.000 ekor hidup saat ini.

Keragaman genetik rendah

Hal ini mengesankan, tetapi pertumbuhan populasi bukan tanpa masalah.

Ke-12 moyang kuda Przewalski mewakili apa yang disebut penghambat populasi (population bottleneck), yakni ketika suatu spesies mengalami penurunan jumlah yang parah. Sejak saat itu, suatu populasi dapat pulih tapi jug dapat menjadi awal dari akhir.

Salah satu penyebabnya adalah keragaman genetik yang rendah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com