Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19, Apakah Sudah Sesuai Virus Corona di Indonesia?

Kompas.com - 29/08/2020, 20:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kelompok Penelitian Virus Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) menganalisis genom virus corona SARS-CoV-2.

Penelitian ini diklaim sebagai riset pertama dari peneliti Indonesia yang mengamati genom virus di Indonesia secara menyeluruh.

Prof Chairul Anwar Nidom yang merupakan ketua tim riset mengatakan kepada Kompas.com, Sabtu (29/8/2020) penelitian ini berangkat dari keresahan apakah penyiapan vaksin Covid-19 yang dilakukaan Indonesia saat ini - baik vaksin Merah Putih maupun vaksin Merah - sudah mengacu atau memperhatikan karakter virus Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: 7 Miliar Orang di Dunia Harus Terima Vaksin Corona, Begaimana Caranya?

Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Systematic Reviews in Pharmacy, data sekuens genom virus corona itu didapat dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang dapat diakses khalayak.

Dalam pengamatan ini, Nidom mengatakan ada beberapa hal yang dilakuan.

Pertama, tim Nidom melihat bagaimana model dari struktur virus corona SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia apakah tepat untuk penggunaan vaksin yang sedang dikembangkan saat ini.

"Jadi kita lihat dari model genomnya, bukan virus," kata Nidom dihubungi melalui sambungan telepon.

"Kita mau mencoba menyoroti sebetulnya virus corona yang ada di Indonesia tepat tidak kalau mau digunakan vaksin itu (yang dikembangkan saat ini," ujarnya.

Nidom menjelaskan, vaksin yang saat ini sedang dilakukan uji klinis di Indonesia adalah vaksin Sinovac dari China dan vaksin GX-19 dari prusahaan farmasi Genexin, Korea Selatan.

Sementara itu, vaksin Merah Putih yang dibuat oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman saat ini masih berjalan penelitiannya.

"Kami sebagai akademisi ingin menyampaikan paling tidak ada referensi. Bahwa inilah analisis kami kalau mau membuat vaksin dengan patokan virus yang ada di Indonesia," ujarnya.

Dengan kata lain, tujuan dari riset yang dilakukan Nidom adalah ingin memberi referensi apakah vaksin-vaksin yang akan digunakan di Indonesia sudah sesuai dengan virus corona yang berkembang di Indonesia atau tidak.

Sebab menurutnya, hingga saat ini belum ada informasi virus corona apa yang dijadikan patokan oleh Sinovac dan kandidat vaksin GX-19.

Ilustrasi virus coronaSHUTTERSTOCK/creativeneko Ilustrasi virus corona

Seperti kita tahu, virus corona SARS-CoV-2 bermutasi dengan sangat cepat dan jumlahnya ribuan.

"Sudah sesuai tidak dengan virus yang ada di Indonesia. Itu kan belum ada keterbukaan informasi itu," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com