Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Kremasi Tertua Ditemukan, Sudah Dilakukan sejak 7000 SM

Kompas.com - 16/08/2020, 18:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Praktik kremasi ternyata sudah dilakukan orang-orang sejak dahulu kala.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menyebut bahwa orang-orang di kawasan Timur Dekat mulai mengkremasi jenazah sekitar 7000 SM.

Timur Dekat adalah istilah yang sering digunakan oleh arkeolog dan sejarawan untuk merujuk kepada kawasan Levant atau Syam, Anatolia, Mesopotamia, dan Plato Iran.

Bukti tersebut berkat temuan sisa-sisa tulang orang dewasa yang mengalami kerusakan akibat proses pembakaran tubuh. Sisa tulang tersebut ditemukan di situs Neolitikum Beisamoun di Israel Utara.

Baca juga: Abu Kremasi Kucing Bernama Pikachu Akan Diluncurkan ke Ruang Angkasa

Seperti dikutip dari Phys.org, Minggu (16/8/2020), tim arkeolog yang dipimpin Fanny Bocquentin dari French National Center for Scientific Research (CNRS) menemukan lubang kremasi kuno berisi sisa-sisa jenazah yang sengaja dibakar sebagai bagian dari praktik penguburan.

Sisa-sisa tulang ini menurut peneliti berusia antara 7013-6700 SM. 

Dari perkiraan tersebut, para penyeliti menyebut ini adalah bukti praktik kremasi tertua yang dilakukan di kawasan Timur Dekat.

Lebih lanjut, sisa tulang yang ditemukan sebagian besar merupakan kerangka orang dewasa muda.

Dalam analisisnya pula, peneliti menemukan bahwa tulang menunjukkan tanda-tanda distorsi, penyusutan, pemecahan, dan retakan longitudinal.

Ini menunjukkan bahwa tulang tersebut dibakar pada suhu tinggi, mungkin mencapai 500 derajat Celsius.

Segera setelah kematiannya, jenazah-jenazah itu diletakkan dalam lubang dengan bagian atas terbuka dan dinding isolasi yang kuat.

Sisa-sisa tumbuhan mikroskopis yang ditemukan di dalam lubang tumpukan kayu kemungkinan juga merupakan sisa dari bahan pembakaran.

Baca juga: Kerangka 131 Babi Buktikan Stonehenge adalah Tempat Pesta Neolitikum

Dengan bukti-bukti tersebut, peneliti mengidentifikasi temuan tersebut memang merupakan pembakaran jenazah yang disengaja, bukan pembakaran sisa mayat maupun kecelakaan.

Walaupun bukti menunjukkan bahwa kremasi awal ini sudah dilakukan sejak 7000 SM, tapi peneliti menyebut praktik kremasi merupakan hal yang baru.

Perubahan dalam prosedur pemakaman ini mungkin juga menandakan transisi dalam ritual kematian serta signifikasi jenazah dalam kelompok.

Untuk menjelaskan pergeseran praktik ini, Bacquentin dan timnya berencana mencari bukti lebih lanjut terkait praktik kremasi di masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com