Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Akibat Daging Dipanaskan Lebih dari Sekali, Begini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 31/07/2020, 11:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari raya idul Adha menjadi salah satu perayaan yang ditunggu oleh umat muslim. Di dalam salah satu rukunnya adalah penyembelihan dan pembagian hewan kurban.

Setelah mendapatkan pembagian hewan kurban, ada sebagian masyarakat yang menyimpan daging mentah untuk dimasak kapan-kapan. Ada pula yang memasak semua daging dan menyimpannya jika tersisa.

Daging yang telah dimasak dan masih sisa, umumnya akan disimpan di kulkas dan dipanaskan kembali saat ingin dimakan.

Lantas, berapa kali daging olahan matang boleh dipanaskan dan apa dampak buruknya jika memanaskan daging berulang kali?

Baca juga: Bagaimana Cara Simpan Daging Kurban Mentah dan Matang? Ini Kata Ahli

Asisten ahli teknologi pangan dan nutrisi dari Unika Atma Jaya, Rianita Pramitasari STP MSc mengingatkan, pemanasan kembali daging sebaiknya dilakukan hanya satu kali saja.

Berikut beberapa hal yang akan terjadi pada daging olahan matang yang dipanaskan lebih dari satu kali:

1. Nilai gizi berkurang

Kita mengonsumsi makanan agar dapat mendapat nutrisi atau gizi di dalamnya. Termasuk ketika mengonsumsi daging kambing dan sapi.

Pemenuhan gizi yang baik juga akan membantu imunitas tubuh berjalan dengan baik dan membuat kita sehat selalu.

"Jika berulang (pemanasan daging matang), maka nilai gizi di dalam daging akan berkurang akibat pemanasan, seperti vitamin dan mineral," kata Rianita kepada Kompas.com, (28/7/2020).

2. Daging jadi keras

Pada saat memasak daging, cara terbaik mengetahui daging matang adalah dari tingkat keempukannya yang dirasa cukup mudah untuk dikunyah.

Namun tahukah Anda, berulang kali menghangatkan daging akan memengaruhi tekstur daging tersebut?

"Teksturnya (daging matang) akan berubah menjadi lebih keras akibat perubahan struktur protein," ujarnya.

Ilustrasi menyimpan daging di kulkas. Ilustrasi menyimpan daging di kulkas.

3. Aromanya berubah

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com