Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Panaskan Suhu Air, Karang dari Laut Merah ini Tidak Mati, Kok Bisa?

Kompas.com - 23/07/2020, 15:36 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Ilmuwan mencoba meningkatkan suhu air pada tingkat ambang batas yang mematikan bagi karang.

Para ilmuwan ini memanaskan air dengan meningkatkan satu derajat di atas suhu maksimum musim panas.

"Di Great Barrier Reef, setelah beberapa minggu ditemukan karang mulai mati," kata Anders Meibom, seorang peneliti dari Institute of Earth Sciences di University of Lausanne.

Akan tetapi, seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (23/7/2020), karang yang diambil dari parit air yang menjulur dari Laut Merah di Teluk Aqaba, tampak tidak terpengaruh oleh suhu air tersebut.

Baca juga: Cegah Pemutihan, Terumbu Karang Diberi Makan Bakteri Probiotik

"Jadi kami meningkatkan lagi jadi dua derajat. Sekarang (suhu semakin panas), mereka (karang) seharusnya mati. Sebaliknya, mereka terlihat lebih bahagia," ungkap Meibom.

Karang tersebut sama sekali tidak menunjukkan pelemahan, sehingga ilmuwan kembali menaikkan suhu menjadi 3 derajat. Namun, karang tersebut tetap bertahan dan tidak tampak menunjukkan akan mati.

"Ini konyol, sekarang (suhu) tiga derajat. Kami berpikir, ini omong kosong, mereka (karang) seharusnya mati. tetapi mereka bahkan tidak terlihat stres. Jadi, kami naikkan lagi menjadi empat derajat," jelas Meibom.

Ilustrasi pemutihan karang menyebabkan terumbu karang kelaparan dan tidak sehat. Kondisi ini akibat suhu air laut naik sebagai dampak pemanasan global yang mengancam ekosistem laut. Ilustrasi pemutihan karang menyebabkan terumbu karang kelaparan dan tidak sehat. Kondisi ini akibat suhu air laut naik sebagai dampak pemanasan global yang mengancam ekosistem laut.

Baca juga: Pemanasan Global, Ini Cara Ilmuwan Bikin Terumbu Karang Tahan Panas

Ilmu karang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi studi tentang ekosistem. Terumbu karang, di beberapa lingkungan terkaya di dunia, secara signifikan mulai mengalami pemutihan massal sebagai akibat suhu permukaan laut yang tinggi dan peningkatan pengasaman.

Tentunya, hal itu diakibatkan dari pemanasan global dari dampak perubahan iklim yang sedang berlangsung saat ini.

Hilangnya warna-warni terumbu karang, terjadi sebagai hasil dari perginya ganggang mikroskopis yang menjadi penompang kehidupan karang.

Kondisi ini adalah bukti yang sangat jelas menunjukkan bahwa karang menjadi sangat rentan terhadap panas dan penyakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com