Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi X-Ray Pasien Corona Lanjut Usia Buka Jalan Pengobatan Terjangkau, Kok Bisa?

Kompas.com - 17/07/2020, 15:40 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber SCMP


KOMPAS.com - Virus corona telah menjadi pandemi global dan menginfeksi hampir 14 juta orang di dunia. Belum adanya vaksin membuat berbagai pengobatan yang mungkin dapat dilakukan kepada pasien.

Tak sedikit yang orang yang harus membayar mahal, sebab berbagai perawatan medis yang mau tak mau harus dilakukan mengingat keparahan infeksi virus ini.

Baru-baru ini, melansir South China Morning Post (SCMP), Jumat (17/7/2020), studi x-ray terhadap 10 pasien Covid-19 oleh peneliti di Atlanta, Amerika Serikat, menemukan radiasi terapi dapat mengurangi masa rawat inap pasien.

Sinar-X telah menunjukkan harapan baru dalam membantu pasien lanjut usia untuk melawan infeksi virus corona.

Baca juga: Lindungi dari Virus Corona, Ini Masker Wajah Terbaik dan Terburuk

Sepuluh pasien Covid-19 dengan sukarela melakukan terapi radiasi yang dipaparkan pada dada. Hasilnya, para peneliti menemukan pasien-pasien ini pulih lebih cepat daripada mereka yang tidak.

Berdasarkan studi ini, X-ray diklaim dapat menjadi pengobatan Covid-19 yang dapat ditoleransi dengan baik, bahkan lebih terjangkau dan tersedia secara global.

Hal itu diungkapkan para peneliti dari Emory University di Atlanta dalam makalah non-preview yang dilaporkan di Medrxiv.org pada Selasa (14/7/2020).

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Baca juga: WMO dan PBB Soroti Pemulihan Corona Terkait Iklim

Rata-rata waktu pemulihan klinis setelah pasien ini menerima terapi radiasi adalah tiga hari, hanya seperempat dari waktu pada pasien yang menggunakan perawatan yang lebih umum. 

Usia rata-rata relawan adalah 78 tahun, serta berkisar dari 43 tahun hingga 104 tahun. Semua pasien ini menggunakan ventilator dengan penurunan kondisi yang signifikan.

Eksperimen radiasi, yang dilabeli dengan kode RESCUE 1-19, dimulai pada 24 April lalu. Itu adalah sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan agar virus dapat dibunuh dengan cahaya yang kuat.

Kendati demikian, co-pemimpin penelitian ini Dr Mohammad Khan tidak yakin dengan apa yang dimaksud oleh Trump tentang terapi virus corona itu.

"Sinar-X tidak sama persis. Saya kira dia mengatakan energi yang lebih kuat, di luar spektrum gelombang cahaya, atau spektrum UV, maka itu akan menjadi kuantifikasi yang lebih baik dari X-ray," kata Khan.

Ilustrasi pasien corona lanjut usia, Covid-19Shutterstock/FamVeld Ilustrasi pasien corona lanjut usia, Covid-19

Rawat inap pasien Covid-19 lebih pendek

Bagaimana pun juga sinar yang dimaksudkan Trump, tersebut tidak membunuh virus corona. Sebaliknya, peneliti menekankan pada aktivitas beberapa sel kekebalan tubuh.

Semakin banyak bukti dari seluruh dunia yang menunjukkan sebagian besar korban Covid-19 mungkin tidak terbunuh oleh virus corona itu sendiri.

Melainkan keparahan penyakit ini diakibatkan oleh respon imun yang berlebihan yang menyebabkan kerusakan para pada jaringan sehat.

Halaman:
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com