KOMPAS.com- Penjelajahan luar angkasa menjadi target ambisius manusia. Eksplorasi ini selain bertujuan menemukan planet baru yang layak huni, juga mempelajari benda-benda lain di luar angkasa.
Namun ternyata saat para astronot ini pergi ke luar angkasa, mereka ikut membawa kontaminasi biologis, seperti bakteri yang bisa saja berpotensi mencemari tempat yang mereka injak.
Melansir The Verge, Kamis (9/7/2020) beberapa persyarataan yang dikeluarkan badan antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk menjelajah luar angkasa pun dibuat, disebut Outer Space Treaty atau Perjanjian Luar Angkasa.
Baca juga: NASA Membuat Foto Luar Angkasa Menjadi Musik, Bikin Merinding
Dalam perjanjian itu diatur cukup ketat bagaimana pengiriman wahana luar angkasa berawak maupun tidak, untuk menghindari kontaminasi.
Dengan begitu, jika kita menemukan bentuk kehidupan di dunia lain, maka kita akan tahu bahwa dari mana sesuatu itu berasal.
Baca juga: Kolaborasi Nasa, ESA dan JAXA Kumpulkan Data Ilmiah dari Dampak Covid-19
Perjanjian juga difokuskan untuk menjaga keamanan manusia, memastikan tak akan memusnahkan umat, kalau astronot membawa pulang sesuatu ke Bumi.
Kini, setelah sekian lama tak direvisi, NASA berencana untuk memperbaruhi kebijakan tersebut. Ada dua peraturan yang mendapatkan pembaharuan.
Pertama adalah peraturan yang disebut NID 8715.128 yang mencakup misi manusia dan robot ke Bulan.