Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Covid-19 di Indonesia Lampaui 54.000 Kasus, Apa Saja Obatnya?

Kompas.com - 29/06/2020, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 merupakan kenyataan yang kita hadapi saat ini. Faktanya hingga kemarin sore, terinfeksi corona di Indonesia sudah melampaui 54.000 kasus.

Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P, pun menyampaikan bahwa Covid-19 merupakan penyakit berbahaya. Ada 2.754 orang Indonesia meninggal karenanya.

Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus corona SARS-CoV-2 bukan virus pernapasan biasa.

Erlina menyampaikan, penyakit ini juga menyerang organ-organ penting dalam tubuh. Mulai dari otak, mata, hidung, kardiovaskular, hati, intestinal, ginjal, hingga neurologis.

Erlina mengatakan, hingga saat ini belum ada terapi dan pengobatan spesifik untuk Covid-19. Lantas, apa saja obat yang diberikan untuk pasien?

Baca juga: Pasien Covid-19 dan PDP, Bagaimana Tim Medis Melakukan Perawatan?

"Karena belum ada obat spesifik, pemberian obatnya berdasarkan empiris, pengalaman dari negara-negara lain dan juga ekspert," ujarnya.

Di saat darurat ini, ada beberapa pilihan untuk terapi Covid-19 yang digunakan di Indonesia. Di antaranya adalah azitromisin dan klorokuin fosfat atau hidroksiklorokuin.

Dilansir SehatQ, azitromisin bermanfaat untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri di bagian tubuh yang berbeda.

Azithromycin termasuk golongan antibiotik jenis makrolida. Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhannya. Namun untuk penyakit flu dan pilek, obat ini tidak akan berfungsi.

Sementara klorokuin fosfat atau hidroksiklorokuin merupakan obat yang telah lama digunakan untuk mengobati dan mencegah malaria.

Klorokuin diyakini dapat menghambat pertumbuhan virus setelah diamati dapat memengaruhi proses endositosis, yang dalam konteks ini berarti memblokir masuknya virus ke dalam tubuh.

Obat ini juga berinteraksi dengan reseptor yang dinamakan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) selular yang dapat mencegah terikatnya virus pada reseptor tubuh tersebut.

Dalam sebuah laporan konferensi yang diadakan 15 Februari 2020 lalu, pemerintah China bersama dengan para peneliti mengumumkan telah menguji klorokuin fosfat pada 100 pasien di 10 rumah sakit di Wuhan, China.

Hasilnya menunjukkan bahwa klorokuin fosfat efektif untuk menghambat terjadinya komplikasi pneumonia pada pasien Covid-19. Selain itu hasil rontgen paru-paru pasien meningkat jadi lebih baik, menghambat penyebaran virus dan memulihkan pasien lebih cepat.

Meskipun klorokuin sudah dipakai dalam pengobatan Covid-19, klorokuin diumumkan sebagai pengobatan lini kedua dan bukan pengobatan utama, karena nyatanya obat Covid-19 belum ditemukan.

Ilustrasi Hidroksiklorokuin dan azitromisin. Kedua obat ini disebut dapat digunakan untuk mengobati virus corona penyebab Covid-19 SHUTTERSTOCK/SOMEMEANS Ilustrasi Hidroksiklorokuin dan azitromisin. Kedua obat ini disebut dapat digunakan untuk mengobati virus corona penyebab Covid-19

Baca juga: PBB: Dunia Terancam Bencana Kelaparan Akibat Pandemi Covid-19

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com