Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Tiga Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak: Asuh, Asih, Asah

Kompas.com - 26/06/2020, 13:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertumbuhan dan perkembangan buah hati menjadi hal yang penting untuk diperhatikan orang tua. Terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.

Periode ini disebut juga sebagai window of opportunity, di mana anak sedang berada dalam masa emas pertumbuhannya. Sehingga, masa ini sangat berpengaruh bagi masa depan anak.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, dr Catharine Mayung Sambo, Sp.A (K) menjelaskan, pemenuhan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan akan membuat anak tumbuh dan belajar menjadi lebih baik secara fisik, emosi, maupun kecerdasan.

"Periode ini sangat menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari, baik secara tumbuh kembang di usia selanjutnya, bahkan ketika nanti dewasa," ujarnya dalam webinar RSPI: Pertumbuhan & Perkembangan Balita, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Anak Tantrum? Jangan Emosi, Lakukan 4 Hal Ini

Ia menjelaskan, periode 1.000 hari pertama kehidupan dimulai sejak janin pertama kali berada di kandungan hingga anak berusia 2 tahun.

Pada masa setelah kandungan, orangtua perlu menerapkan pola asuh responsif dengan memenuhi kebutuhan dasar tumbuh kembang anak yaitu asuh, asih, asah. Dengan demikian, tumbuh kembang anak bisa optimal.

Asuh adalah pemenuhan kebutuhan fisik anak. Ini mencakup pemenuhan nutrisi, imunisasi, pakaian, tempat tinggal, dan layanan kesehatan pada anak.

Baca juga: Orangtua, Begini Cara agar Anak Tidak Kecanduan Gadget

dr Catharine mengatakan, terkait layanan kesehatan, orangtua harus sigap dalam memutuskan apakah perlu untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan atau melakukan perawatan di rumah. Terlebih ditengah masa pandemi.

"Penting untuk orangtua untuk kenali kapan harus segera ke rumah sakit, dan kapan masih bisa manajemen sakit itu sendiri," katanya.

Asih adalah pemenuhan kebutuhan anak akan emosi atau kasih sayang. Ini mencakup rasa aman, harga diri, kebebasan, dan rasa sukses ketika anak berhasil melakukan sesuatu yang baik.

Terakit rasa sukses, ia mencontoh, ketika orangtua meminta tolong pada anak untuk membuang sampah pada tempatnya dan anak berhasil melakukannya, maka orangtua perlu mengapresiasinya.

"Ketika berhasil menuntaskan, itu jangan lupa dipasresiasi. Tidka perlu dikatakan 'wah kamu emang paling jago', tapi bisa sekedar tanda kalau itu sudah bernar dan itu berhasil, kemudian katakan terima kasih," jelas dr Catharine.

Baca juga: Orangtua, Ketahui Hal-hal yang Penting dalam Tumbuh Kembang Anak

Menurutnya, pengucapan 'terima kasih' merupakan hal baik yang harus diajarkan terus-menerus kepada anak sejak dini. Selain untuk mengapresiasi anak, tapi juga membiasakan buah hati untuk bisa melakukan hal yang sama.

Sementara itu, asah merupakan pemenuhan kebutuhan anak mencakup stimulasi, keluarga, sekolah, masyarakat, hukum, dan nilai sosial.

Ada empat ranah dasar yaitu gerak kasar seperti duduk dan berjalan, lalu gerak harus seperti menulis dan menggambar, serta bahasa, dan sosial kemandirian.

Terkait dunia sosial, anak akan mulai diperkenalkan sejak dalam kandungan yakni hubungan antara anak dan ibu. Kemudian ketika lahir beradaptasi menjadi keluarga inti.

Secara bertahap masuk ke keluarga besar, lalu ke sekolah, kemudian ke lingkungan masyarakat hingga akhirnya ke kehidupan bernegara. Tahap ini semua mengisi anak tentang pemahamannya bahwa dia adalah bagian dari linkungan sosial yang besar.

"Pada masa melewati tahap ini semua, biasanya orangtua akan mengajarkan hukum dan nilai sosial seiring dengan kemampuan anak untuk mengerti," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com