Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Penyebar Corona, Trenggiling Justru Bisa jadi Kunci Pengobatan Covid-19

Kompas.com - 16/05/2020, 10:02 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Analisis genom terbaru yang dilakukan oleh ahli genetika Ping Liu dari Akademi Sains Guangdong, China mengungkap jika trenggiling tak ada hubungannya dengan penyebaran virus corona.

Meski begitu, memahami trenggiling sendiri merupakan bagian yang penting untuk pengembangan pengobatan Covid-19.

Sebab, berdasarkan studi yang dipublikasikan di Frontiers in Immunology, trenggiling memiliki respons kekebalan terhadap virus yang membantunya tetap aman dari penyakit.

Baca juga: Trenggiling Mungkin Bukan Penyebar Virus Corona, Ini Alasannya

Temuan tersebut merupakan hasil dari analisis data genom trenggiling yang dibandingkan dengan mamalia lain seperti manusia, anjing, kucing dan ternak.

Dari analisis tersebut, peneliti menemukan bahwa trenggiling dapat mentoleransi virus corona walaupun mereka tak memiliki antivirus seperti sebagian besar mamalia lainnya.

"Kami menemukan trenggiling memiliki cacat genetik yang berkaitan dalam menangkal beberapa virus, salah satunya mungkin virus corona," ungkap Leopold Eckhart, peneliti dari Medical University of Vienna.

Secara khusus, trenggiling kekurangan dua gen yang biasanya memicu respon imun. Ketiadaan dua gen tersebut mungkin ada hubungannya dengan kemampuan trenggiling bertahan dari virus corona.

Baca juga: Mengenal Trenggiling, Hewan Langka yang Dituduh Penyebar Virus Corona

Apalagi trenggiling-trenggiling ini dapat bertahan di alam liar selama jutaan tahun, artinya mereka memiliki pertahanan alami lain yang belum diketahui.

Oleh karena itu, memahami keunggulan evolusi trenggiling ini dapat menjadi opsi pengobatan yang dapat diaplikasikan pada manusia.

"Studi lebih lanjut tentang trenggiling akan mengungkap bagaimana mereka bertahan hidup dari infeksi virus dan mungkin membantu untuk merancang strategi pengobatan baru untuk orang dengan infeksi virus," tambah Eckhart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com