Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Sinkhole Muncul di Dekat Bangunan Kuno Roma

Kompas.com - 13/05/2020, 07:37 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Fenomena munculnya lubang berukuran besar di tanah atau sinkhole terjadi di Roma, Italia. Akibat peristiwa ini, ditemukan batu paving Romawi berusia 2.000 tahun.

Melansir Live Science, Selasa (12/5/2020), sinkhole yang terletak di Piazza della Rotonda, alun-alun kota Roma tersebut, memiliki lebar hampir 10 kaki persegi (1 meter persegi) dan kedalaman lebih dari 8 kaki (2,5 meter persegi).

Sinkhole muncul berdekatan dengan bangunan kuno Pantheon, kuil yang dibangun pada tahun 27 sebelum masehi (SM).

Di dalam lubang itu, para arkeolog menemukan tujuh lempengan kuno yang terbuat dari travertine, sejenis batuan sedimen.

Baca juga: Fenomena Sinkhole di Gunungkidul, Pakar: Perlu Pemetaan Goa Bawah Tanah

Untungnya, tak ada korban saat kejadian tanah runtuh dan membentuk lubang yag terjadi pada sore hari, 27 April 2020.

Hal ini karena pandemi Covid-19 membuat lokasi Piazza yang biasanya sesak dengan pengunjung menjadi kosong.

Menurut Daniela Porro, pengawas khusus Roma, batu-batu bersejarah yang ditemukan dalam sinkhole itu, dibuat sekitar waktu yang sama ketika Pantheon di bangun, yakni dari 27 SM ke 25 SM. Susunan batu-batu itu dirancang oleh Marcus Agrippa, teman Kaisar Augustus.

Namun menurut Encyclopedia Britannica, Pantheon dan Piazza sepenuhnya di bangun kembali antara tahun 118 dan 128 M oleh kaisar Hadrian, dan daerah itu lebih lanjut dimodifikasi pada awal abad ketiga oleh kaisar Septimius Severus dan Caracalla.

Baca juga: Mengenal Fenomena Sinkhole dalam Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya

Sebenarnya ini penemuan ulang, sinkhole ini pernah muncul pertama kali pada tahun 1990-an ketika dilakukan perbaikan pada wilayah tersebut. Saat itu, sekitar 40 batu yang digunakan untuk jalan di Roma atau sanpietrini jatuh ke terowongan pipa dan kabel.

Sinkhole sendiri menjadi sesuatu yang kini cukup umum muncul di Roma. Selama 100 tahun terakhir biasanya hanya muncul 30 sinkhole setiap tahunnya.

Tapi jumlah itu mendadak meningkat berkali-kali lipat mulai tahun 2009. Sebagai contoh, pada tahun 2018 muncul 175 sinkhole, menjadi angka tertinggi. Lalu pada 2019 muncul 100 sinkhole.

Padahal jika membandingkan dengan yang terjadi di Napoli, kota terbesar ketiga di Italia setelah Roma, sinkhole yang muncul hanya 20 lubang pada tahun 2019. Jumlah yang sangat berbeda dari yang terjadi di Roma.

Penyebab Munculnya Sinkhole di Roma

Sinkhole dapat muncul tak lepas kaitannya dengan rongga-rongga tanah yang dibuat manusia purba.

Seperti rongga yang berasal dari penggalian, pembuatan terowongan, dan katakombe yakni ruangan atau jalan di bawah tanah yang biasanya digunakan untuk keperluan religius.

Ilustrasi fenomena sinkhole. Sinkhole ini terjadi di sebuah jalan di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.a katz Ilustrasi fenomena sinkhole. Sinkhole ini terjadi di sebuah jalan di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.

Baca juga: Fenomena Sinkhole di Gunungkidul, Ini Penjelasan Pakar LIPI

Peninggalan-peninggalan tersebut membuat struktur tanah tidak stabil, terutama setelah diguyur hujan deras.

"Daerah yang paling sensitif adalah Roma bagian timur, tempat di mana adanya penggalian pada zaman kuno. Penyebab utama sinkhole di kota adalah adanya rongga bawah tanah," kata ahli geologi Stefania Nisio.

Di sisi lain, pergerakkan tanah di Roma juga terpengaruh oleh strukturnya yang lunak dan berpasir, sehingga mudah tererosi oleh air atau terguncang oleh getaran kendaraan bermotor yang lewat disana.

"Ini adalah bukti lebih lanjut dari kekayaan arkeologis Roma yang tak dapat diperkirakan," kata Daniela Porro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com