Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Riset Ungkap Risiko Penyebaran Corona Tingkat Kelurahan dan Pasar Jakarta

Kompas.com - 05/05/2020, 18:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Miya Irawati

PEMERINTAH DKI Jakarta memperpanjang pembatasan sosial skala besar hingga 22 Mei, dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, setelah pembatasan sejak 10 April lalu tidak menunjukkan tanda-tanda kasus penularan baru coronavirus berkurang drastis.

Memang pekan lalu sempat ada penurunan kasus baru harian selama tiga hari di Ibu Kota menjadi di bawah 100 kasus, tapi setelah itu melompat lagi di atas 100 kasus per hari.

Secara keseluruhan kasus baru harian cenderung fluktuatif. Dari perspektif epidemiologi, belum jelas apakah penurunan itu karena lambatnya deteksi dini kasus positif atau efek dari pembatasan tersebut.

Tampaknya pengendalian virus ini butuh waktu lebih lama karena pada pertengahan April lalu mayoritas kelurahan di Jakarta (233 dari 267 kelurahan) telah masuk zona merah. Di ratusan kelurahan itu, ditemukan kasus positif Covid-19 antara 1-60 kasus dan terjadi perpindahan orang dari titik zona merah ke zona yang belum banyak kasus.

Riset saya bersama kolega menunjukkan, lebih dari sebulan sejak kasus positif pertama diumumkan, pemerintah maupun institusi di luar pemerintah belum memanfaatkan secara optimal pendekatan spasial atau ruang di level kelurahan sebagai metode analisis dan media interpretasi.

Sebagai peneliti tata kota dan geografi, saya tahu bahwa analisis spasial di level kelurahan dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kerentanan suatu kelurahan serta risiko penularan virus di setiap kelurahan. Data ini bisa digunakan untuk menentukan intervensi yang efektif di lapangan, baik dari aspek teknis maupun institusional.

Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta Peta penyebaran kasus COVID di Jakarta hingga 29 April. Warna merah menunjukan area yang telah terinfeksi virus.

Kelurahan rentan Covid

Dengan menggunakan data kasus positif Covid-19 per 31 Maret di Jakarta, kami memetakan kelurahan-kelurahan di Ibu Kota yang berpotensi rentan penyebaran Covid-19 berdasarkan parameter umum terkait Covid:

  1. jumlah penduduk berusia lanjut,
  2. penduduk yang berpenyakit kronis (terutama berusia di atas 45 tahun),) dan
  3. persebaran di titik vital (seperti pasar tradisional dan minimarket) yang berpotensi sebagai titik “super spreader” alias penyebar virus ke orang banyak.

Dalam mitigasi pandemi global Covid-19 saat ini, kemampuan memahami risiko penyebarannya secara spasial sangat penting.

Mengetahui di mana risiko tertinggi penyebaran bisa dipakai untuk pendataan kasus baru, memberlakukan kebijakan pembatasan sosial dan jarak sosial yang lebih ketat atau sebaliknya di level lingkungan terkecil di kelurahan dan rukun tetangga/warga.

Untuk analisis spasial risiko penyebarannya, data terkait Covid-19 dan data statistik lainnya saat riset digelar baru tersedia di tingkat kelurahan atau kecamatan. Idealnya data tersedia di tingkat rukun warga (RW) agar rencana aksi dapat dilakukan untuk memperlambat persebaran dan penanganan pasien yang cepat di lapangan.

Jumlah penduduk usia lanjut dan penyakit kronis

Kami mengasumsikan suatu kelurahan masuk kategori rentan dengan melihat distribusi jumlah orang di atas umur 60 tahun dan orang yang berpenyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, terutama di atas 45 tahun.

Miya Irawati et.al at The Conversation Kelurahan rentan berdasarkan jumlah kasus positif COVID-19 terhadap orang lanjut usia.

Dari distribusi kasus positif Covid-19 per 31 Maret, kasus positif terbanyak (skala 2: 11-20 kasus) ada di kelurahan Pegadungan, Kalideres, Tomang, dan Kebun Jeruk (Jakarta Barat); Kelapa Gading (Jakarta Timur); dan Senayan (Jakarta Selayan).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com